Ntvnews.id, Seoul - Pemerintah Korea Selatan telah memutuskan untuk mengecualikan mantan pejabat senior dan pejabat aktif dari partisipasi dalam penyelidikan kecelakaan pesawat Jeju Air baru-baru ini. Langkah ini diambil guna menghindari potensi konflik kepentingan serta menjamin proses investigasi yang adil dan objektif.
Menteri Perhubungan Korea Selatan, Park Sang-woo, pada Selasa, 7 Januari 2025, mengumumkan bahwa tokoh-tokoh tersebut tidak akan dilibatkan dalam Dewan Penyelidikan Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api. Dewan ini bertanggung jawab menyelidiki kecelakaan fatal yang terjadi pada 29 Desember, yang menewaskan 179 orang.
Baca Juga : Jepang Bantu Ungkap Penyebab Jatuhnya Pesawat Jeju Air
"Untuk menentukan dengan jelas penyebab kecelakaan, kami akan melanjutkan penyelidikan sesuai sesuai norma internasional dan undang-undang domestik untuk memastikan keadilan," kata Park, Rabu 8 Januari 2025.
Menteri Perhubungan Korea Selatan, Park Sang-woo, mengungkapkan bahwa Ketua Dewan Penyelidikan, Chang Man-hee, yang merupakan mantan pejabat kementerian, serta Kepala Kantor Kebijakan Penerbangan, Joo Jong-wan, yang juga anggota tetap dewan, telah dikecualikan dari seluruh aktivitas Dewan Penyelidikan Kecelakaan. Langkah ini bertujuan memastikan integritas investigasi terkait kecelakaan fatal Jeju Air.
Dalam keterangannya, Park juga menyebut bahwa proses transkripsi data dari perekam suara kokpit pesawat B737-800 yang jatuh telah selesai. Sementara itu, perekam data penerbangan pesawat tersebut telah dikirim ke Amerika Serikat pada Senin untuk analisis lebih lanjut.
Baca Juga : 4 Fakta Korban Selamat Jeju Air yang Dihujat dan Diminta Bunuh Diri oleh Netizen Korsel