Severity: Notice
Message: Undefined offset: 0
Filename: helpers/banner_helper.php
Line Number: 91
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/helpers/banner_helper.php
Line: 91
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/helpers/banner_helper.php
Line: 69
Function: gpt
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 116
Function: gen_ads
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Severity: Notice
Message: Undefined variable: gpt
Filename: banner/gpt.php
Line Number: 1
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/views/banner/gpt.php
Line: 1
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/helpers/banner_helper.php
Line: 70
Function: view
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 116
Function: gen_ads
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Jakarta - Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan hawa nafsu, termasuk marah dan emosi. Namun, muncul pertanyaan yang sering ditanyakan: Apakah marah dan emosi bisa membatalkan puasa?
Dalam Islam, puasa mengajarkan kesabaran dan pengendalian diri. Oleh karena itu, marah dan emosi saat berpuasa bukanlah sesuatu yang dianjurkan. Namun, apakah itu benar-benar membatalkan puasa? Mari kita bahas lebih dalam.
Secara syariat, marah dan emosi tidak membatalkan puasa. Hal ini karena hal-hal yang membatalkan puasa sudah jelas disebutkan dalam syariat Islam, yaitu:
Baca juga: Bolehkah Puasa Senin-Kamis Digabungkan dengan Nisfu Syaban? Begini Penjelasannya!
Dari daftar di atas, tidak ada disebutkan bahwa marah atau emosi membatalkan puasa. Artinya, seseorang yang marah saat puasa tetap dianggap puasanya sah.
Meskipun tidak membatalkan puasa, marah dan emosi bisa mengurangi pahala puasa. Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa itu bukan hanya menahan makan dan minum, tetapi juga dari perkataan dan perbuatan yang buruk. Jika seseorang mencacimu atau berbuat buruk kepadamu, katakanlah: 'Aku sedang berpuasa.'" (HR. Ibnu Majah)