Ntvnews.id, Gaza - Pemerintah daerah Gaza pada Kamis 16 Januari lalu, mengumumkan bahwa sedang mempersiapkan rencana untuk memfasilitasi pemulangan warga yang terlantar dari wilayah tengah dan selatan Jalur Gaza kembali ke rumah mereka di Kota Gaza dan bagian utara wilayah tersebut.
Direktur Jenderal Kantor Media Gaza, Ismail Al Thawabteh, menyatakan kepada Anadolu bahwa rencana ini akan diumumkan dalam dua hari ke depan, lengkap dengan instruksi harian dan panduan untuk membantu warga Palestina yang terlantar melewati berbagai tahap pelaksanaan perjanjian gencatan senjata.
Baca Juga : Gencatan Senjata di Gaza, Arab Saudi: Isarel Harus Patuhi Kesepakatan
Al Thawabteh meminta warga Palestina yang terlantar untuk mengikuti protokol pemerintah dan menggunakan jalur pesisir Al Rasheed di bagian barat Gaza sebagai rute pemulangan, demi keselamatan mereka dan keluarga.
Menurut data Kantor Media Gaza, lebih dari dua juta orang telah dipaksa meninggalkan rumah mereka akibat konflik. Warga yang terlantar kini menghadapi kondisi sulit di sekolah-sekolah, tenda-tenda, dan jalanan, di tengah keterbatasan makanan, air, serta ancaman penyebaran penyakit.
Qatar pada Rabu mengumumkan kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri lebih dari 15 bulan serangan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 46.800 orang—mayoritas wanita dan anak-anak—dan melukai lebih dari 110.000 sejak 7 Oktober 2023.
Baca Juga : Gencatan Senjata Hamas-Israel di Gaza, Menlu RI: Kita Menyambut Baik