Ntvnews.id, Jakarta - Insiden tragis terjadi di tempat hiburan malam di kawasan Tanjungpinang, pada Minggu, 23 Februari 2025 dini hari. Seorang anggota Sintel Koarmada I, Serda Doni Laksono, tewas akibat luka tusuk, sementara empat anggota lainnya mengalami luka-luka.
Berdasarkan keterangan saksi-saksi, keributan awal terjadi sekitar pukul 03.15 WIB di lantai tiga kafe. Diduga, insiden tersebut melibatkan warga sipil dan personel dari Kompi Markas Batalyon Infanteri 136/Tuah Sakti.
Pertikaian ini menyebabkan seorang warga sipil terluka di bagian kepala akibat pukulan botol, yang kemudian dibawa ke rumah sakit oleh rekan-rekannya. Tidak lama berselang, sekitar pukul 03.30 WIB, suasana kembali memanas.
Ilustrasi - Pembunuhan. (Antara)
Keributan berlanjut hingga ke area parkir, kali ini melibatkan personel Koarmada I. Berdasarkan kesaksian Serda ETK Abdul Majid, Serda Doni Laksono sempat berusaha melerai perkelahian, namun justru terkena pukulan di pelipis kiri oleh orang tak dikenal (OTK).
Merasa tidak terima, Doni nyaris melempar botol bir ke arah pelaku, tetapi aksinya berhasil dicegah oleh rekannya. Ketika situasi semakin kacau, Doni diduga turun ke area parkir untuk melanjutkan perkelahian.
Sekitar pukul 03.40 WIB, ia ditemukan sudah terkapar dengan luka parah dan bersimbah darah. Rekan-rekannya yang berusaha melerai pun mengalami luka-luka akibat senjata tajam. Berdasarkan keterangan beberapa saksi yang mengalami luka, ciri-ciri pelaku penyerangan diduga mirip dengan orang dari daerah Timur.
Anggota TNI Tewas di Tanjungpinang (TNI)
Serda Ttu Muhamad Ridwan Rasidik menyebut bahwa korban mengalami luka tusukan di punggung kanan, luka sobek di lengan kanan, dan luka cakaran di jari telunjuk kiri. Ia menyebut bahwa OTK berjumlah sekitar lima orang, mengenakan pakaian sipil dan topi.
Kld Tlg Tirangga Wahyu Kukuh Wijaya menyebutkan bahwa para pelaku memiliki ciri wajah khas orang dari daerah Timur. Pernyataan ini turut diperkuat oleh Sertu Bek Surya Eka Putra yang menyebutkan hal demikian.
Saat ini, aparat keamanan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi pelaku serta memastikan motif di balik insiden ini. Jenazah Serda Doni Laksono telah dibawa ke rumah sakit untuk proses lebih lanjut.