Militer Inggris Minta Maaf Usai Seorang Tentara Korban Kekerasan Seksual Lakukan Bunuh Diri

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Feb 2025, 08:50
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Bendera Inggris Bendera Inggris (Istimewa)

Ntvnews.id, London - Militer Inggris menyampaikan permintaan maaf setelah mendapat kecaman atas penanganan yang buruk terhadap laporan kekerasan seksual dari seorang tentara wanita muda, yang kemudian meninggal dunia akibat bunuh diri.

Jaysley Beck, seorang penembak artileri kerajaan berusia 19 tahun, ditemukan tak bernyawa di baraknya di Larkhill Camp, Inggris bagian barat daya, pada Desember 2021.

Dilansir dari AFP, Senin, 24 Februari 2025, Beck sebelumnya sempat melaporkan bahwa dirinya mengalami serangan seksual oleh seorang rekan senior dalam sebuah acara kerja, yang membuatnya ketakutan hingga harus melarikan diri untuk menyelamatkan diri.

Selain itu, Beck juga menjadi sasaran pelecehan seksual dari atasannya, Bombardier Ryan Mason, yang mengiriminya sebanyak 4.600 pesan dalam rentang waktu Oktober hingga November 2021. Fakta ini terungkap dalam hasil penyelidikan terhadap kematiannya.

Baca Juga: Inggris Siap Kerahkan Pasukan ke Ukraina

Pada Kamis, 20 Februari 2025 waktu setempat, militer Inggris menyampaikan permintaan maaf dan menegaskan bahwa mereka telah melakukan "perubahan signifikan" sejak insiden tragis tersebut.

"Kami seharusnya bisa melakukan lebih banyak hal untuk mendukung dan melindunginya," ujar Brigadir Melissa Emmett, Kepala Kelompok Layanan Personalia Angkatan Darat, kepada wartawan.

Petugas koroner Nicholas Rheinberg, dalam kesimpulan penyelidikannya, menyebut bahwa terdapat kegagalan "sistemik" dalam cara militer Inggris menangani aduan kekerasan seksual. Ia menekankan bahwa kasus semacam ini seharusnya ditangani langsung oleh kepolisian.

Rheinberg juga mengkritik para perwira senior yang hanya memberikan hukuman ringan kepada Sersan Mayor Michael Webber, yang pernah dilaporkan oleh Beck.

"Penanganan yang buruk terhadap laporan Jaysley Beck berperan besar dalam kematiannya," tegas Rheinberg.

Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan bahwa mereka "menerima kegagalan yang telah diidentifikasi oleh Service Enquiry dan akan menindaklanjuti rekomendasi yang diberikan."

Baca Juga: Trump Tak Akan Deportasi Pangeran Harry ke Inggris Gegara Skandal Visa, Kenapa?

Namun, ibunda Beck, Leighann McCready, menolak permintaan maaf dari pihak militer.

"Permintaan maaf tidak akan mengembalikan putri kami," ujarnya kepada wartawan usai hasil penyelidikan diumumkan.

McCready mengungkapkan bahwa ratusan tentara pernah menghubungi Beck untuk berbagi pengalaman serupa setelah ia melaporkan kasusnya. Ia pun menyerukan adanya penyelidikan independen terhadap kasus kekerasan dan pelecehan seksual di lingkungan militer.

"Kita membutuhkan badan independen yang bertanggung jawab dalam menangani kasus-kasus serius ini. Hanya dengan cara ini kita bisa memastikan akuntabilitas, keadilan, dan perubahan nyata," tegasnya.

x|close