Ntvnews.id, Jakarta - Warga di sekitar Air Terjun Batu Dewa, yang terletak di Kilometer 35 Jalan Poros Palopo-Toraja, dikejutkan dengan penemuan tulang belulang manusia pada Senin, 10 Februari 2025 lalu. Kerangka tersebut ditemukan oleh warga Kelurahan Battang Barat, Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.
Penemuan ini bermula ketika seorang pemuda bernama Okki dan beberapa rekannya sedang berburu ayam hutan di lokasi. Saat mencari telur ayam di bawah anak tangga beton yang memiliki saluran air, mereka melihat tengkorak manusia yang sebagian tertimbun tanah.
Sontak, Okki dan teman-temannya segera melaporkan temuan tersebut kepada warga setempat. Warga kemudian meneruskan laporan kepada pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.
Setelah dilakukan uji forensik, pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa tulang belulang tersebut merupakan milik Feni Ere (28), seorang perempuan yang telah dilaporkan hilang sejak Januari tahun lalu oleh keluarganya.
2024
Keluarga Korban melaporkan kasus kehilangan orang ke PolisiRespon polisi "tidak usah cari kakamu, dia udah dewasa, mungkin dia lari sama pacarnya"
2025
— Miss Tweet | (@Heraloebss) February 22, 2025
Korban ditemukan tinggal kerangka dengan kondisi Mulut terikat di pinggir jalan. pic.twitter.com/5WRXYX9t5Q
Kabar ini membawa duka mendalam bagi keluarga, terutama sang ayah, Parman, yang sejak awal telah berusaha melaporkan kehilangan putrinya ke pihak berwajib.
Namun, pihak keluarga mengaku kecewa dengan respons awal kepolisian terhadap laporan mereka. Menurut Futri Ere, adik kandung korban, laporan keluarga pada 18 Januari 2024 tidak ditanggapi dengan serius oleh pihak kepolisian Polres Palopo.
"Keluarga sudah sempat melapor, hanya saja mereka bilang, ‘Tidak usah cari kakamu, dia sudah dewasa, mungkin dia lari sama pacarnya’," ungkap Futri kepada wartawan, menirukan pernyataan dari oknum polisi yang menerima laporan mereka.
Bahkan, keluarga juga menyebut bahwa pihak kepolisian tidak menindaklanjuti bukti penting, seperti celana berlumuran darah yang ditemukan di rumah korban.
Sales Mobil Ditemukan Tinggal Tengkorak di Palopo (Instagram)
"Tidak pernah ada pengusutan terkait celana yang penuh darah yang ditemukan di rumah kami. Apakah itu darah kakak saya atau darah binatang," tambah Futri.
Di tengah ramainya isu yang beredar, Polres Palopo membantah tuduhan keluarga korban. Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad Aidid, menyatakan bahwa pihaknya telah memeriksa 10 saksi terkait kasus hilangnya Feni Ere sebelum penemuan kerangka tersebut.
Namun, setelah kasus ini viral di media sosial, pihak kepolisian kini kembali mengusutnya. Sementara itu, rasa kecewa keluarga korban terhadap penanganan kasus ini terus mencuat, bahkan hingga memunculkan tagar #PercumaLaporPolisi di jagat maya.
Saat ini, penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap penyebab kematian Feni Ere dan apakah ada unsur tindak pidana dalam kasus ini.