“Kita tidak banyak bicara, tetapi kita lakukan kegiatan-kegiatan yang riil, dan ini yang nanti akan menghemat juga impor energi. Ujungnya, kita harus swasembada energi,” tambah Presiden.
Dalam acara peresmian yang terpusat di PLTA Jatigede, Sumedang, Presiden meresmikan 26 pembangkit listrik di 18 provinsi dengan total kapasitas 3,2 gigawatt (GW), beserta 11 gardu induk dan jaringan transmisi.
Di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, listrik dihasilkan melalui pemanfaatan debit air Waduk Jatigede dengan kapasitas 2x55 megawatt (MW).
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: 80,9 Persen Masyarakat Puas di 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran
Sebanyak 26 pembangkit listrik yang diresmikan, antara lain PLTA Asahan, PLTA Asahan 3, PLTP Sorik Marapi, PLTA Jatigede, PLTGU Jawa 1, PLTGU Muara Tawar Add On Blok 2,3,4, PLTGU Jawa Bali 1 Tambak Lorok, PLTS IKN 10 MW, PLTU Kalselteng - 2, MPP Sulselbar (BMPP Nusantara #1), PLTU Palu - 3, PLTU Sulut -1, PLTM Minihidro Aceh Tersebar, PLTBm Sadai Bangka Selatan, PLTM Ordi Hulu, dan PLTBm Deli Serdang.
Ada juga PLTS Lisdes Pajangan, PLTS Lisdes Sadulang Kecil, PLTS Lisdes Sapapan, PLTS Lisdes Sapangkur Kecil, PLTS Lisdes Saur, PLTM Koro Yaentu, PLTM Dominanga, dan PLTS Lisdes Tanamalala.
Selain itu, 11 gardu induk dan jaringan transmisi yang diresmikan mencakup sejumlah proyek seperti SUTET 275 kV Muara Enim-Gumawang dan GI 150 kV Lampung 1; SUTT 150 kV Kendawangan-Marau-Sukamara dan GI 150 kV Sukamara Ext 2LB; Gardu Induk (GI) 150 kV Kariangau arah GIS 4 KIPP dan SUTT 150 kV Kariangau-Landing Point GIS 4 KIPP GIS 4 KIPP 150 kV; hingga GITET 500 kV Ampel Boyolali (2x500 MVA) dan SUTET 500 kV Muara Karang Baru-Durikosambi.