Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) angkat bicara soal tudingan bahwa Menteri Diktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro kerap menampar anak buahnya jika marah. Satryo juga disebut sering bersikap arogan.
Menurut Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek Togar Simatupang, tudingan aksi kekerasan Satryo yang diungkapkan ratusan pegawainya sendiri itu, hanyalah bahasa simbolik.
"Saya menyatakan itu bahasa-bahasa simbolik," ujar Togar, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa, 21 Januari 2025.
Menurut dia, sikap Menteri Satryo kepada pegawainya, sama seperti seorang ayah kepada anaknya. Togar mengatakan, mustahil seorang ayah bersikap jahat kepada anaknya sendiri, kendati disebut telah bersikap jahat oleh anaknya.
"Sama seperti anak-anak ya, jadi kalau dia berkelahi sama orang tuanya kan, dia mengatakan 'Bapak jahat'. Apakah bapaknya jahat? Silakan menafsirkan sendiri ya, tentang hal itu," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Diktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro didemo ratusan pegawainya sendiri. Ini buntut sikap arogan, main tampar, dan pemecatan sewenang-wenang yang diduga dilakukan Satryo kepada bawahannya. Bahkan, viral di media sosial rekaman suara Satryo marah-marah, melempar dan membanting benda, serta diduga menganiaya pegawainya. Hal itu terjadi hanya karena air di rumah dinasnya tak keluar.
Satryo sendiri telah berdamai dengan ratusan pegawai yang mendemonya. Ia pun telah meminta maaf kepada mereka, termasuk ke Pranata Humas Ahli Muda dan Pj. Rumah Tangga, Neni Herlina, pegawai yang mengaku dipecat Satryo dengan sewenang-wenang.