Dengan pertumbuhan kredit yang sehat dan didukung DPK yang kuat terutama dari pertumbuhan tabungan ritel, BNI mampu menjaga rasio Net Interest Margin (NIM) tahun 2024 di level 4,2%. Selain itu, NII juga konsisten tumbuh secara kuartalan sehingga BNI berhasil mencatatkan total NII sebesar Rp40,48 triliun pada 2024.
Penguatan peran dari perusahaan anak juga semakin terlihat melalui Sinergi antar BNI Group yang merupakan salah satu strategi utama dalam mendukung kinerja yang berkelanjutan. BNI Finance mencatatkan pertumbuhan kredit 88% YoY, sedangkan hibank sebesar 76% YoY pada tahun 2024.
Kerja sama joint financing antara BNI dan BNI Finance serta ekosistem UMKM pada hibank, menjadi sumber pertumbuhan ke depan yang turut berkontribusi terhadap pencapaian kinerja perseroan.
wondr by BNI (Dok. Istimewa)
Sementara itu, Direktur Risk Management David Pirzada menyampaikan, BNI telah mengimplementasikan langkah strategis di berbagai aspek operasional dan pembiayaan untuk mendukung praktik keberlanjutan.
"Dalam manajemen risiko, kami telah melaksanakan Climate Risk Stress Test (CRST) sesuai panduan Climate Risk Management System (CRMS) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tahun 2024, penerapan CRST mencakup 50% portofolio kredit di enam sektor industri utama dan mortgage, sedangkan tahun ini akan meningkat hingga 100% dari portofolio kredit BNI," ujar David.
David juga menjelaskan, dari sisi operasional, BNI telah memulai langkah pengelolaan limbah yang lebih bertanggung jawab. "Pada tahun 2024, kami memulai program Solid Waste Management di Kantor Pusat. Proses pengelolaan limbah kini diarahkan pada prinsip Zero Waste to Landfill (ZWTL) dengan fokus pada penerapan prinsip reduce dan recycle," tambahnya.