Investigasi forensik bersama dijadwalkan pada 31 Januari KST untuk menentukan penyebab kebakaran di pesawat Air Busan tujuan Hong Kong serta titik awalnya.
Sebelumnya, pada Kamis, 30 Januari, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi, Kepolisian Metropolitan Busan, Markas Pemadam Kebakaran Busan, serta Layanan Forensik Nasional mengadakan pertemuan bersama untuk membahas langkah-langkah keselamatan sambil menyelidiki lokasi kejadian.
Mengingat sayap pesawat masih berisi 15.875 kg bahan bakar penerbangan, tindakan pencegahan perlu diambil guna menghindari insiden lebih lanjut.
Setelah pemeriksaan awal di lokasi kejadian pada 29 Januari KST, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi mengumumkan bahwa tidak ditemukan indikasi aksi terorisme. Namun, mereka menekankan bahwa temuan ini masih bersifat sementara, dan kemungkinan terorisme tetap terbuka hingga penyelidikan selesai.