Pekan lalu, Trump mengusulkan gagasan untuk "membersihkan" Gaza setelah perang berkepanjangan antara Israel dan Hamas yang telah berlangsung lebih dari 15 bulan. Menurutnya, konflik tersebut telah membuat Gaza menjadi seperti "zona kehancuran."
Pada Senin, 27 Januari 2025, Trump kembali menegaskan keinginannya untuk memindahkan warga Palestina dari Jalur Gaza ke tempat yang dianggapnya "lebih aman," seperti Mesir atau Yordania.
Baca Juga: Detik-detik Presiden Erdogan Walk Out saat Prabowo Pidato Soal Palestina di KTT D-8 Mesir
Namun, gagasan tersebut langsung ditolak oleh pemerintah Mesir dan Yordania. Meski demikian, pada Kamis, 30 Januari 2025, Trump tetap bersikeras bahwa kedua negara tersebut akan mematuhi rencananya dan menerima warga Gaza, meskipun Kairo dan Amman telah berulang kali menyatakan penolakan mereka.
"Mereka (Mesir dan Yordania) akan melakukannya. Mereka akan melakukannya," ujar Trump saat ditanya apakah ia akan mempertimbangkan langkah-langkah untuk menekan kedua negara agar menerima rencana tersebut, termasuk dengan menerapkan tarif.
"Mereka akan melakukannya, oke? Kita telah melakukan banyak hal untuk mereka, dan mereka akan melakukannya," tambah Trump dalam pernyataannya kepada wartawan di Ruang Oval Gedung Putih. Namun, ia tidak merinci "banyak hal" yang telah dilakukan AS untuk Mesir dan Yordania.