Ntvnews.id, Jakarta - Pada Senin 3 Febuari 2025, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk membuat dana kekayaan negara baru yang akan dikelola oleh Departemen Keuangan dan Perdagangan AS. Dana ini direncanakan untuk digunakan membeli TikTok dalam waktu 12 bulan, meskipun belum ada rincian jelas tentang cara pelaksanaannya.

Dalam laporan Techcrunch, Senin 3 Febuari 2025, dana tersebut direncanakan bisa didanai oleh "tarif dan hal-hal cerdas lainnya". 

Langkah kelanjutan dari keputusan pemerintah AS pada pertengahan Januari 2025 ini sempat memutus akses aplikasi TikTok. 

Setelah Donald Trump secara resmi memimpin pemerintahan Amerika Serikat, ia segera mengambil langkah dengan menandatangani perintah eksekutif yang menunda batas waktu larangan untuk TikTok selama 75 hari.

Sebelumnya, aplikasi media sosial yang sangat populer ini sempat tidak dapat diakses selama sekitar 12 jam dan juga menghilang dari berbagai toko aplikasi seperti Google Play Store dan Apple App Store. 

Baca juga:Donald Trump Sebut Microsoft Berminat Akuisisi TikTok untuk Hindari Larangan

Menyusul keputusan tersebut, Trump mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan berbagai pertemuan dan berunding dengan sejumlah pihak yang tertarik untuk mengakuisisi atau membeli platform media sosial asal China itu.

Dalam beberapa pernyataannya, Trump mengungkapkan bahwa Microsoft tengah melakukan negosiasi intensif untuk membeli TikTok. Selain itu, ia juga menyatakan bahwa dirinya bersedia membuka peluang kepada beberapa nama besar seperti CEO Tesla, Elon Musk, atau ketua Oracle, Larry Ellison, untuk terlibat dalam proses pembelian TikTok.

Trump menambahkan bahwa keputusan mengenai nasib TikTok di AS kemungkinan akan diumumkan pada Februari 2025, dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang ada, termasuk minat dari beberapa pihak dan negosiasi yang tengah berlangsung. 

(Sumber: Antara)