Soal Isu Reshuffle, Gerindra: Itu Hak Presiden

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Feb 2025, 16:34
Katherine Talahatu
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ahmad Muzani Ahmad Muzani (NTVnews.id/Deddy Setiawan)


Ntvnews.id
, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, yang juga menjabat sebagai Ketua MPR RI, mengaku belum mengetahui kapan dan siapa menteri dari Kabinet Merah Putih (KMP) yang akan dievaluasi oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan berpotensi dicopot dalam reshuffle

"Kapan reshuffle? Kami terus terang belum tahu. Apalagi siapa yang di-reshuffle, saya lebih enggak tahu," kata Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 6 Febuari 2025

Muzani menegaskan bahwa perombakan kabinet adalah hak prerogatif yang sepenuhnya dimiliki oleh Presiden Prabowo sebagai kepala negara.

"Hak sepenuhnya Presiden selaku kepala pemerintahan untuk menilai para pembantunya. Kapan beliau akan mengangkat? Kapan beliau akan mencopot seseorang menjadi pembantu atau menteri dalam Kabinet Merah Putih?" ujarnya.

Meski demikian, Muzani menyatakan bahwa partainya akan mendukung penuh keputusan yang diambil oleh Presiden Prabowo jika ia memutuskan untuk melakukan reshuffle.

Wakil rakyat ini yakin bahwa Presiden Prabowo memiliki kriteria penilaian sendiri untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam meningkatkan efektivitas kabinetnya.

"Kami sepenuhnya percaya Partai Gerindra mendukung semua pandangan dan pemikiran, termasuk keputusan, yang akan dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia untuk mengambil tindakan-tindakan yang dianggap perlu bagi efektivitasnya pemerintahan ini," tuturnya.

Ia berharap kader Gerindra yang berada dalam Kabinet Merah Putih dapat berkinerja baik dalam mendukung program-program Astacita yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo.

Baca juga: Budisatrio Djiwandono: Citra Positif Partai Gerindra Jadi Motivasi Kerja Lebih Keras

"Kami berharap mereka membantu sepenuhnya dengan ketulusan, dengan kerelaan untuk membantu Presiden Republik Indonesia untuk mencapai Astacita seperti yang dijanjikan di dalam kampanye-kampanye beliau sehingga saya minta untuk bekerja keras dan sungguh-sungguh membantu Presiden," kata dia.

Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, mengaku mendengar bahwa ada menteri dari Presiden Prabowo Subianto yang masih kurang seirama dalam melaksanakan kinerjanya.

"Nah, memang saya ada dengar keluhan sedikit tentang masih ada yang kemudian kurang seirama. Nah, apakah itu yang dimaksud, nanti kita akan lihat seperti apa," kata Dasco di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis 6 Febuari 2025 

Pada hari Rabu 5 Febuari 2025, Presiden Prabowo Subianto memperingatkan jajaran menteri dan kepala lembaga pemerintah bahwa mereka akan diganti (reshuffle) jika tidak bekerja dengan benar.
 
Baca juga: Sinyal Reshuffle, Prabowo: Yang Tidak Mau Bekerja untuk Rakyat Ya Saya Akan Singkirkan

"Rakyat menuntut Pemerintah yang bersih dan benar, yang bekerja dengan benar. Jadi, saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa, rakyat, tidak ada kepentingan lain, yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan," kata Presiden Prabowo menjawab pertanyaan wartawan terkait dengan reshuffle Kabinet Merah Putih selepas puncak peringatan Harlah Ke-102 NU di Jakarta. 

Prabowo menekankan bahwa ia tidak akan menoleransi pejabat negara yang main-main. 

"Kami tidak akan ragu-ragu bertindak. 100 hari pertama ya. Saya sudah beri istilahnya peringatan berkali-kali. Sekarang, siapa yang bandel. Siapa yang dablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat, pemerintah yang bersih, itu saya akan tindak!" kata Presiden.

(Sumber: Antara)






Halaman
x|close