Namun, Erdogan dengan tegas menolak rencana tersebut, menganggapnya tidak memiliki nilai dan tidak layak dibahas.
"Usulan tentang Gaza yang diajukan oleh pemerintahan baru AS di bawah tekanan dari pimpinan Zionis tidak ada yang layak dibahas dari sudut pandang kami," tegasnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, juga menolak gagasan pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza.
Baca Juga: Sumpah Mengerikan Erdogan untuk Israel
"Pengusiran warga Palestina tidak dapat diterima," ujarnya dalam wawancara dengan televisi Palestina pada Minggu sebelumnya. Pernyataan tersebut dikutip oleh kantor berita Turki, Anadolu, yang menyebut rencana Trump sebagai sesuatu yang tidak masuk akal secara historis.
Trump, seorang pengusaha miliarder, berencana membangun kembali Gaza dengan membersihkan wilayah tersebut dari bom dan puing-puing yang tersisa akibat perang. Namun, ia tidak memberikan penjelasan jelas mengenai bagaimana cara memindahkan penduduk dari wilayah tersebut.
"AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan kami akan melakukan pekerjaan di sana juga. Kami akan menguasainya," ujar Trump.