Indonesia dan Turkiye Sepakati Bangun Pabrik Drone Tempur

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Feb 2025, 09:59
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan di Istana kepresidenan Bogor Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan di Istana kepresidenan Bogor (Deddy Setiawan/NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, pada Rabu, 12 Februari 2025 menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Dalam kesempatan tersebut, kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan 13 kerja sama strategis yang mencakup berbagai sektor.

Salah satu kerja sama utama adalah kesepakatan untuk mendirikan pabrik pesawat tanpa awak (drone) di Indonesia melalui usaha patungan (joint venture) antara Republikorp dari Indonesia dan Baykar Technologies dari Turkiye.

Dalam konferensi pers bersama, Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk mempererat hubungan di sektor pertahanan dan keamanan.

Baca Juga: Bertemu Prabowo, Erdogan: Kami Tandatangani 12 Kerja Sama dari Pertahanan hingga Pendidikan

Termasuk di dalamnya adalah kolaborasi dengan sejumlah perusahaan pertahanan asal Turkiye, program pendidikan serta pelatihan bagi personel angkatan bersenjata, kerja sama intelijen, serta upaya kontra terorisme.

“Kami juga sepakat untuk tingkatkan produksi bersama dan kerja sama di bidang industri pertahanan,” ucap Prabowo.

Sebagai informasi, Baykar Technologies adalah perusahaan pertahanan swasta asal Turkiye yang memiliki keahlian dalam pengembangan Unmanned Aerial Vehicle (UAV), Command, Control, Communications, Computer, and Intelligence (C4I), serta kecerdasan buatan (AI).

Baca Juga: Prabowo di Depan Erdogan: Indonesia dan Turkiye Memiliki Hubungan Batin dan Emosional

Perusahaan ini telah memproduksi empat jenis drone intai serang, yaitu Bayraktar TB2, Bayraktar TB3 yang beroperasi di kapal induk, Bayraktar Akinci, dan Bayraktar Kizilelma yang menggunakan mesin jet.

Sementara itu, Republikorp merupakan perusahaan pertahanan asal Indonesia yang berfokus pada pengembangan inovasi dalam negeri dan peningkatan keamanan nasional.

Perusahaan induk yang berdiri sejak 2013 ini mengelola sembilan anak perusahaan dan mempekerjakan lebih dari 500 tenaga profesional.

Pembangunan pabrik drone di Indonesia akan dilakukan secara kolaboratif oleh kedua perusahaan tersebut. Namun, hingga kini belum ada kepastian mengenai jenis drone yang akan diproduksi dalam kerja sama ini.

Selain di sektor industri pertahanan, Indonesia dan Turkiye juga menyepakati kerja sama di berbagai bidang lain, termasuk energi, layanan dan pendidikan keagamaan, kesehatan, teknologi, pertanian, perdagangan, dan investasi.

Halaman
x|close