Ntvnews.id, Jakarta - Dalam rangka mendukung kelancaran pelantikan kepala daerah serentak, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengambil langkah strategis dengan menyiagakan ribuan petugas kebersihan dan pengamanan.
Upaya ini bertujuan untuk memastikan seluruh rangkaian acara berlangsung dengan tertib, aman, dan nyaman bagi masyarakat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengungkapkan bahwa sebanyak 400 petugas kebersihan dikerahkan dari berbagai wilayah di Jakarta.
Mereka akan bertugas sebelum, selama, dan setelah acara berlangsung guna menjaga kebersihan area pelantikan serta pesta rakyat.
“Sebanyak 150 petugas akan disiagakan saat pelantikan berlangsung, sementara 250 petugas lainnya akan bertugas setelah acara selesai. Kami ingin memastikan kebersihan tetap terjaga sehingga masyarakat dapat menikmati rangkaian acara dengan nyaman,” kata Asep, Rabu, 19 Februari 2025.
Kepala Daerah Ikuti Gladi Kotor Pelantikan di Monas (NTVnews.id/Deddy Setiawan)
Selain tenaga kebersihan, DLH DKI Jakarta juga menyediakan berbagai fasilitas pendukung, antara lain 11 unit road sweeper, 12 unit mobil lintas, 12 unit truk anorganik, 2 unit truk compactor, 26 unit bus toilet, 4 unit toilet portabel, serta 21 dust bin yang ditempatkan di beberapa titik strategis.
Tak hanya itu, Asep juga mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya serta menggunakan peralatan makan yang ramah lingkungan.
Demi menjamin kelancaran dan keamanan pelantikan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta turut mengerahkan 1.285 personel. Petugas ini akan disebar di sejumlah lokasi penting, termasuk Istana Merdeka, Balai Kota, dan Ruang Sidang Paripurna DPRD DKI Jakarta.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, menegaskan bahwa jajarannya akan mengawal jalannya pelantikan hingga serah terima jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
“Saya mengimbau kepada seluruh petugas yang bertugas agar selalu waspada dan cermat dalam mengantisipasi potensi gangguan ketenteraman dan ketertiban umum,” ujar Satriadi.