Menteri Perdagangan Selandia Baru Mundur Gegara Diadukan Pelecehan, Tangan Menteri Diletakan di Lengan Korban

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Feb 2025, 08:07
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Pelecehan seksual terhadap kaum wanita. Ilustrasi - Pelecehan seksual terhadap kaum wanita. ((Antara))

Ntvnews.id, Wellington - Seorang menteri dalam pemerintahan Selandia Baru mengundurkan diri setelah mendapat pengaduan terkait tindakannya yang meletakkan tangan di lengan seorang staf saat terlibat dalam diskusi yang intens.

Menteri Perdagangan dan Urusan Konsumen, Andrew Bayly, mengakui bahwa perilakunya terhadap staf tersebut, yang identitasnya tidak disebutkan, dianggap "berlebihan."

"Untuk itu, saya sangat meminta maaf," kata Bayly dalam pengumuman pengunduran dirinya, seperti dikutip AFP, Rabu, 26 Februari 2025.

Ia juga menyampaikan bahwa dirinya sangat antusias dalam mendorong perubahan di bidang yang menjadi tanggung jawabnya.

Baca Juga: Seorang Dokter Lakukan Pelecehan ke Hampir 300 Pasiennya, Sebagian Besar Anak-anak!

"Pekan lalu, saya melakukan diskusi bersemangat dengan seorang anggota staf tentang pekerjaan. Saya membawa diskusi terlalu jauh, dan saya meletakkan tangan saya pada lengan atas mereka, dan itu tidak pantas," ungkapnya.

Sebuah aduan telah diajukan terkait perilaku Bayly dalam insiden tersebut, namun ia menolak memberikan rincian lebih lanjut mengenai kejadian itu.

Ini merupakan kali kedua Bayly meminta maaf atas perilakunya sebagai menteri. Sebelumnya, pada Oktober lalu, ia mendapat pengaduan saat mengunjungi sebuah tempat usaha, di mana ia dilaporkan mengumpat dan berulang kali menyebut seorang pekerja di sana sebagai "pecundang."

Bayly juga disebut membuat isyarat dengan membentuk huruf "L" di dahinya saat berbicara dengan pekerja tersebut.

Pengaduan dari pekerja di tempat usaha itu menyebut bahwa sang menteri tampak mengonsumsi minuman beralkohol selama kunjungan.

Baca Juga: 7 Santri di Jaktim Diduga Jadi Korban Pelecehan Pemilik Ponpes, Ngaku Disodomi di Kamar Ustad

Saat itu, Bayly telah menyampaikan dua permintaan maaf, dengan mengatakan bahwa ia "salah membaca momen," serta menegaskan bahwa komentarnya dimaksudkan sebagai gurauan ringan. Ia juga membantah dalam keadaan mabuk saat bertemu pekerja tersebut.

Meskipun mengundurkan diri dari jabatan menteri, Bayly tetap menjadi anggota parlemen Selandia Baru.

Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon, mengatakan bahwa insiden yang melibatkan Bayly terjadi pada 18 Februari lalu dan ia menerima pengunduran diri Bayly, Jumat, 21 Februari 2025.

Luxon menjelaskan bahwa ia sengaja menunda pengumuman pengunduran diri Bayly agar memberikan waktu kepadanya untuk berbicara dengan keluarga serta stafnya.

Menurut Luxon, Bayly menyatakan bahwa perilakunya "tidak sesuai dengan standar yang ia tetapkan untuk dirinya sendiri." PM Selandia Baru itu pun mengapresiasi keputusannya untuk tetap menjadi anggota parlemen dan berterima kasih atas "pekerjaan luar biasa" yang telah dilakukan Bayly selama menjabat sebagai menteri.

Posisi Bayly sebagai Menteri Perdagangan dan Urusan Konsumen kini digantikan oleh Scott Simpson, seorang anggota parlemen senior yang memiliki tanggung jawab dalam penegakan disiplin partai.

x|close