Ntvnews.id, Jakarta - Pendaki gunung Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono dikabarkan meninggal dunia saat berada di Puncak Carstensz atau Puncak Jaya, yang terletak di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Kedua pendaki tersebut merupakan bagian dari tim ekspedisi yang terdiri dari sepuluh pendaki lainnya, termasuk musisi Fiersa Besari, serta lima pemandu gunung profesional. Ekspedisi yang dimulai pada akhir Februari 2025 ini, sayangnya, berakhir dengan tragedi.
Setelah kejadian tersebut, jenazah Lilie dan Elsa dievakuasi menggunakan helikopter menuju Mimika, sebelum akhirnya diserahkan kepada pihak keluarga. Bagaimana kronologi meninggalnya kedua pendaki ini?
Mereka memulai perjalanan sebagai bagian dari ekspedisi yang melibatkan total 15 orang, terdiri dari 10 pendaki dari berbagai daerah dan 5 pemandu gunung berpengalaman.
Baca Juga: Kata Kapolres Mimika soal 2 Orang Meninggal Dalam Pendakian Puncak Cartensz
Perjalanan diawali dengan menggunakan helikopter hingga mencapai Lembah Kuning, yang menjadi titik awal pendakian menuju puncak. Namun, kondisi cuaca ekstrem di ketinggian diduga menjadi penyebab terjadinya AMS (Acute Mountain Sickness) atau hipotermia pada kedua pendaki tersebut.
Kabar meninggalnya Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono dikonfirmasi oleh jurnalis Andreas Harsono melalui unggahan di akun media sosial X miliknya. Andreas mengungkapkan bahwa Lilie adalah teman semasa SMA-nya.
"Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, keduanya berumur 60 tahun, meninggal dunia karena kedinginan di Puncak Cartens, dekat Timika, Papua. Lilie perancang busana di Bandung, Elsa dokter gigi di Jakarta. Mereka alumni SMA Dempo Malang tahun 1984," ujar Andreas.
Ekspedisi ini diikuti oleh 10 pendaki, termasuk peserta dari Indonesia, Rusia, dan Turki. Dengan didampingi lima pemandu gunung, mereka memulai perjalanan menggunakan helikopter menuju Lembah Kuning sebelum melanjutkan pendakian dengan berjalan kaki.
Baca Juga: Tekuak Penyanyi Fiersa Besari Ada dalam Rombongan Pendaki yang Meninggal di Cartensz
Puncak Carstensz, yang memiliki ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl), merupakan gunung tertinggi di Indonesia. Jalur pendakiannya dikenal sebagai salah satu yang paling ekstrem di dunia, dengan tantangan berupa suhu dingin, curah hujan tinggi, serta medan berbatu yang sulit.
Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, yang merupakan alumni SMA Dempo Malang, mengikuti ekspedisi ini sebagai bagian dari misi pribadi mereka untuk menaklukkan tujuh puncak tertinggi di Indonesia. Bagi Lilie, Puncak Carstensz adalah pencapaian terakhir dalam daftar pendakiannya.
"Selain Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, ada tiga pendaki lain terkena hipotermia. Kesehatan mereka sudah membaik, kini tunggu evakuasi," tambah Andreas.
Menurut Andreas, jenazah kedua pendaki ditemukan di Lembah Kuning. Awalnya, mereka menggunakan helikopter hingga titik tersebut, tetapi mengalami hipotermia. Kondisi mereka semakin memburuk hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir di sana.
"Lilie meninggal di urutan terakhir: Puncak Cartenz, Papua. Lilie dan Elsa ikut kelompok pendaki Puncak Cartenz, total 10 orang, termasuk 1 warga Rusia dan 2 warga Turki, dengan lima pemandu, naik helikopter sampai Lembah Kuning, perjalanan selanjutnya jalan kaki, namun mereka kedinginan dan meninggal," jelas Andreas.
Evakuasi korban meninggal dalam pendakian Puncak Cartenz Pyramid, Minggu (2/3/2025). (Antara)
Kedua jenazah akhirnya bisa dievakuasi dan dibawa menggunakan helikopter dari Lembah Kuning menuju Timika, sebelum diterbangkan ke Jakarta untuk diserahkan kepada pihak keluarga.
Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh turun drastis hingga di bawah 35 derajat Celsius, menyebabkan organ tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Gejala awalnya meliputi menggigil hebat, kelelahan ekstrem, kebingungan, hingga kehilangan kesadaran jika tidak segera mendapatkan penanganan.