Ntvnews.id, Brussel - Para pegawai kereta api di Belgia melakukan aksi mogok kerja selama sembilan hari, yang menyebabkan gangguan besar pada layanan transportasi.
Pemogokan yang bertujuan menuntut reformasi sistem pensiun ini dimulai pada Jumat, 21 Februarii 2025 dan berlangsung hingga awal maret
Dilansir dari Euro Weekly News, Selasa, 4 Maret 2025, kini warga Belgia dapat sedikit bernapas lega karena beberapa layanan kereta mulai kembali beroperasi.
Namun, perubahan frekuensi operasional masih menimbulkan gangguan yang cukup signifikan, termasuk meningkatnya kemacetan di berbagai ruas jalan.
Baca Juga: VIDEO: Seorang Warga Tewas Tertabrak Kereta Api (KA) Pangrango
Layanan kereta alternatif yang tersedia bervariasi setiap hari, tergantung pada kelompok pegawai yang ikut serta dalam aksi mogok. Misalnya, pada Senin dan Selasa, para masinis—sebagai kelompok utama—yang menghentikan pekerjaan mereka, sementara pada Rabu dan Kamis, giliran petugas kereta api yang melakukan aksi serupa.
Pada Rabu, sekitar setengah dari layanan kereta Inter-City (IC) kembali beroperasi, menunjukkan peningkatan dibandingkan hari-hari sebelumnya. Kereta IC ini menghubungkan kota-kota besar dengan hanya beberapa pemberhentian di stasiun utama.
Selain itu, sekitar 40% layanan kereta suburban (S) dan lokal (L) juga kembali berjalan, meningkat dari hanya sepertiga yang beroperasi di awal minggu.
Namun, layanan kereta yang beroperasi pada jam sibuk (peak/P) tetap dihentikan sejak awal pemogokan. Pada Kamis, pola operasional serupa diperkirakan terjadi, dengan setengah layanan IC berjalan, sekitar 40% kereta S dan L beroperasi, serta tidak adanya layanan peak/P.
Baca Juga: Seorang Nenek Tewas Dihantam Kereta di Bekasi
Operator kereta api nasional Belgia, SNCB, mengimbau penumpang untuk selalu memeriksa jadwal terbaru melalui situs web atau aplikasi resmi mereka sebelum bepergian.
Aksi mogok ini diprakarsai oleh dua serikat pekerja kereta api kecil sebagai bentuk protes terhadap beberapa kebijakan pemerintah, termasuk kenaikan usia pensiun bagi pegawai kereta api, penutupan sejumlah stasiun kecil, serta pemotongan atau penghapusan bonus kerja malam dan kerja di hari Minggu.
Menteri Mobilitas Federal, Jean-Luc Crucke, telah bertemu dengan dua serikat pekerja utama untuk membahas tuntutan tersebut. Proses negosiasi diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa bulan mendatang. Sebuah kelompok kerja akan menganalisis serta merundingkan setiap usulan kebijakan guna mencari solusi yang dapat mengurangi frekuensi aksi mogok di masa depan.