Umat Muslim Cham di Vietnam Tak Wajib Jalankan Sholat dan Puasa, Ini Alasannya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Mar 2025, 09:30
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Umat Muslim Cham Vietnam Umat Muslim Cham Vietnam (phnompenhpost.com)

Ntvnews.id, Jakarta - Islam mulai masuk ke Vietnam, yang dahulu dikenal sebagai Champa, pada abad ke-9 dan diterima dengan baik oleh masyarakat serta kalangan kerajaan. Sejak saat itu, ajarannya terus berkembang.

Menurut penelitian "The Influence of Hinduism Toward Islam Bani" (2018), komunitas Muslim di Vietnam terbagi menjadi dua kelompok utama. Kelompok pertama adalah Muslim di kota-kota besar yang berpegang pada Al-Quran dan Hadis. Sementara itu, kelompok kedua adalah komunitas Muslim Cham yang memiliki tradisi unik dan kerap dianggap kontroversial.

Salah satu keunikan Muslim Cham adalah mereka tidak menjalankan ibadah puasa seperti umat Islam pada umumnya. Dalam tradisi mereka, bulan Ramadan yang disebut "Ramuwan" lebih dianggap sebagai masa pelatihan bagi calon pemuka agama, persiapan kematian, serta ritual penyucian.

Dalam tradisi Ramadan Muslim Cham, keluarga mereka menyiapkan nampan berisi makanan sebagai bentuk persembahan kepada pemuka agama di masjid. Ritual ini bertujuan untuk menunjukkan ketulusan mereka kepada Allah.

Di masjid, pemuka agama dari etnis Cham melakukan meditasi dengan tidak berbicara, makan, atau minum selama tiga hari. Setelah itu, mereka melanjutkan dakwah di dalam masjid selama 15 hari di bulan Ramadan, bukan 30 hari seperti umat Muslim lainnya.

Selain perbedaan dalam berpuasa, komunitas Muslim Cham juga tidak melaksanakan salat lima waktu. Mereka hanya menjalankan salat Jumat dan percaya bahwa kewajiban salat dapat diwakilkan oleh seorang perantara yang disebut Acar.

Menurut riset "The Cham Muslims of Vietnam" oleh Jay Willoughby (1999), perbedaan ajaran Islam di kalangan Muslim Cham disebabkan oleh proses Islamisasi yang terhenti akibat konflik yang melanda Kerajaan Champa.

Terputusnya penyebaran Islam di wilayah Champa diperparah oleh isolasi politik, membuat komunitas Muslim Cham, khususnya di Phan Rang dan Phang Ri, tertinggal dalam perkembangan ajaran Islam dibandingkan dengan wilayah Melayu.

Situasi ini melahirkan kelompok Muslim Cham Bani dengan ajaran yang berbeda dari Islam arus utama. Akibatnya, mereka sering dikucilkan oleh komunitas Muslim lainnya. Meski demikian, banyak ulama yang terus berupaya membimbing dan meluruskan ajaran Islam di kalangan Muslim Cham.

x|close