A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Sekjen PBB Kaget saat Tahu Serangan Besar Israel ke Gaza Baru-baru Ini - Ntvnews.id

Sekjen PBB Kaget saat Tahu Serangan Besar Israel ke Gaza Baru-baru Ini

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Mar 2025, 04:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Bendera PBB. Ilustrasi - Bendera PBB. (ANTARA/Anadolu)

Ntvnews.id, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, mengungkapkan keterkejutannya setelah serangan udara Israel di Gaza menewaskan ratusan orang, menjadi serangan paling mematikan sejak gencatan senjata dimulai pada Januari lalu.

"Sekjen terkejut dengan serangan udara Israel di Gaza," ujar juru bicara PBB, Rolando Gomez, dalam konferensi pers di Jenewa, seperti dikutip dari AFP, Rabu, 19 Maret 2025.

Guterres mendesak agar gencatan senjata dihormati, bantuan kemanusiaan dapat kembali disalurkan tanpa hambatan, serta para sandera yang masih ditahan segera dibebaskan tanpa syarat.

Pada Selasa, 18 Maret 2025, pemerintah Israel menegaskan bahwa mereka akan melanjutkan pertempuran di Jalur Gaza hingga semua sandera berhasil dipulangkan. Pernyataan ini muncul bersamaan dengan serangan besar-besaran yang dilakukan Israel di wilayah tersebut sejak gencatan senjata diberlakukan pada 19 Januari.

Baca Juga: PBB: Pemulihan Gaza Butuh Lebih dari Rp862 Triliun

Menurut laporan Kementerian Kesehatan di Gaza, yang berada di bawah kendali Hamas, sedikitnya 413 orang tewas dalam serangan terbaru itu.

Hamas menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sengaja mengorbankan sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza dengan kembali melancarkan serangan besar-besaran terhadap wilayah Palestina tersebut.

Menurut Hamas, Netanyahu membatalkan perjanjian gencatan senjata, sehingga nasib 59 sandera yang masih berada di Gaza menjadi tidak jelas.

"Keputusan Netanyahu untuk melanjutkan perang berarti mengorbankan sandera dan menjatuhkan hukuman mati kepada mereka," ujar pejabat senior Hamas, Izzat al-Rishq.

Baca Juga: Presiden Palestina Mahmoud Abbas Desak Sidang Darurat DK PBB untuk Hentikan Serangan Israel

Ia juga menuding Netanyahu menggunakan konflik di Gaza sebagai strategi politik untuk mengalihkan perhatian dari krisis internal dalam pemerintahannya.

Kantor Perdana Menteri Netanyahu menyatakan bahwa serangan udara terbaru dilakukan setelah Hamas berulang kali menolak membebaskan sandera, serta menolak semua usulan yang sebelumnya disampaikan oleh Utusan Presiden Amerika Serikat, Steve Witkoff, dan para mediator lainnya.

Seorang pejabat Israel mengatakan kepada AFP bahwa operasi militer ini akan terus berlangsung selama diperlukan dan dapat diperluas melebihi serangan udara yang telah dilakukan.

x|close