Ntvnews.id, Istanbul - Pihak berwenang Turki dilaporkan telah menahan sembilan jurnalis yang tengah meliput aksi demonstrasi menentang penangkapan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu. Aksi protes tersebut telah berlangsung di sejumlah kota di Turki sejak pekan lalu.
Dilansir dari Reuters, Selasa, 25 Maret 2025, dalam pernyataan Persatuan Jurnalis Turki menyebutkan bahwa alasan pasti penangkapan para jurnalis itu masih belum jelas hingga saat ini.
Lewat unggahan di platform media sosial X, organisasi tersebut mengungkapkan bahwa salah satu jurnalis yang diamankan adalah seorang fotografer dari kantor berita Agence France Presse (AFP). Namun, identitas fotografer itu tidak diumumkan kepada publik.
Ekrem Imamoglu, yang dikenal sebagai lawan politik utama Presiden Recep Tayyip Erdogan, telah ditangkap sejak Rabu, 19 Maret pekan lalu. Pengadilan Turki pada Minggu, 24 Maret 2025 memutuskan untuk menahannya secara resmi hingga proses persidangan terkait dugaan korupsi dimulai.
Baca Juga: Keselamatan Jurnalis saat Liputan Masih Menjadi Perhatian
Penahanan Imamoglu langsung menyulut gelombang protes terbesar yang pernah terjadi di Turki dalam lebih dari sepuluh tahun terakhir.
Meskipun pemerintah menerapkan larangan berkumpul di banyak wilayah, demonstrasi anti-pemerintah tetap terus berlangsung secara damai hingga lima malam berturut-turut, termasuk pada Minggu, 23 Maret 2025.
Partai oposisi utama, Partai Rakyat Republik (CHP), mengajak masyarakat turun ke jalan untuk mengecam keputusan pengadilan atas Imamoglu. Mereka menilai keputusan itu sarat muatan politik dan mencederai prinsip demokrasi.