Lebih lanjut, Otto juga mengajak advokat-advokat muda untuk tak silau dengan kesuksesan pengacara senior. Karena sesungguhnya kesuksesan itu diraih tidak dengan waktu yang singkat.
"Ada seorang lawyer yang hebat di sana, pakai Rolls-Royce beli cigar-nya yang mahal-mahal. Terus orang pengin. It's ok. Tapi lihat berapa puluh tahun dia bekerja untuk itu. Wajar dong dia menikmati itu, 40 tahun sudah bekerja. Anda baru kemarin, tak mungkin sama," jelas dia.
Di akhir pembekalan, Otto berpesan agar seluruh advokat Peradi untuk terus memperjuangkan single bar atau wadah tunggal profesi advokat. Sebab dengan begitu dapat lahir advokat-advokat Indonesia yang berkualitas, sehingga menguntungkan masyarakat pencari keadilan.