"Pujian Mbak Puan ke Mas Anies, kemudian Mas Anies ke PDI Perjuangan, itu pujian yang objektif, bukan sekedar basa-basi. Karena PDI Perjuangan akan selalu melihat kualitas orang, apapun latar belakangnya, seperti contohnya Pak Jokowi, Mas Ganjar (Pranowo), Pak Mahfud. Mereka dengan latar belakang yang bukan siapa-siapa, tapi ketika memiliki kualitas dan kapabilitas untuk memimpin, benar-benar dimajukan secara serius," imbuhnya.
Disebutkannya, PDI Perjuangan saat ini masih melakukan pengkajian dan survei terkait dua opsi yang bisa dilaksanakan. "Apakah misalnya bekerja sama dengan mengusung kader sendiri sebagai cagub untuk DKI 1 atau mengajukan kader luar. Nama yang terkuat adalah Mas Anies Baswedan dengan mengajukan kader sendiri sebagai cawagub."
"Untuk cawagub dari kader sendiri misalnya Mas Charles Honoris, Bang Pras (Prasetyo Edi Marsudi) yang sekarang Ketua DPRD DKI Jakarta. Itulah nama-nama yang beredar. Tapi kalau cagub, ada nama-nama seperti Pak Andika, Ibu Risma, termasuk Mas Pramono. Itu yang bisa ditawarkan," jelas Guntur Romli.
Menurutnya, soal nama-nama yang akan diusung pada Pilkada Jakarta masih tergantung pada hasil kesepakatan dan kerja sama antar partai. "Untuk menentukan itu (nama-nama) semuanya harus sepakat," tukas Guntur Romli.