Ntvnews.id, Osaka - Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang (PPIJ), Rachmat Gobel, menekankan pentingnya bagi Indonesia untuk memanfaatkan secara maksimal keikutsertaannya dalam ajang World Expo yang berlangsung di Osaka, Jepang.
“Ini kesempatan untuk mempromosikan filosofi dan budaya Indonesia serta menunjukkan keunggulan dari tiap daerah. Apalagi ini pemerintahan baru, ini kesempatan terbaik,” ujar Rachmat Gobel dalam keterangannya, Selasa, 15 April 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan Gobel saat menghadiri pameran perdagangan internasional lima tahunan ini, yang sebelumnya digelar di Dubai, Milan, dan Shanghai. Jepang sendiri telah menjadi tuan rumah World Expo sebanyak tiga kali, yakni pertama kali di Osaka pada 1970, kemudian di Nagoya tahun 2005, dan kini kembali di Osaka.
Pameran tahun ini digelar di area seluas 155 hektare dan diikuti oleh 160 negara. Namun tidak semua negara memiliki paviliun sendiri—sebagian memilih berbagi ruang dengan negara lain. Tercatat ada 84 paviliun tahun ini. Panitia memprediksi jumlah pengunjung mencapai 28 juta orang hingga pameran ditutup pada Oktober 2025.
Tema besar yang diusung adalah Designing Future Society for Our Lives, yang berfokus pada keberlanjutan dan konsep ramah lingkungan. Pada 26 Mei 2025, Indonesia mendapat giliran spesial melalui perayaan Indonesia’s Day, di mana beragam kekayaan Tanah Air akan ditampilkan secara besar-besaran.
Paviliun Indonesia dirancang menyerupai perahu pinisi dan mengangkat tema Thriving in Harmony, yang menonjolkan unsur Nature, Culture, dan Future. Di area lobi, pengunjung akan disambut oleh instalasi topeng kayu yang menghiasi dinding.
Selanjutnya, mereka akan melewati area yang dirancang menyerupai hutan tropis dengan tanaman asli Indonesia, serta instalasi satwa langka karya seniman ternama seperti Nyoman Nuarta dan Nasirun.
Ruang immersive menghadirkan lanskap keindahan alam dan budaya Nusantara, dilanjutkan dengan lorong berisi potret wajah-wajah masyarakat Indonesia yang mengenakan aksesori khas—termasuk foto Presiden Prabowo Subianto.
Ada juga ruang wastra yang menampilkan ragam kain tradisional, serta zona bertema masa depan Indonesia yang memamerkan denah lanskap Ibu Kota Nusantara. Pengalaman ditutup dengan ruang teater berisi film pendek karya Garin Nugroho.
Ragam kuliner Indonesia juga turut diperkenalkan. Selama enam bulan pelaksanaan, Paviliun Indonesia akan menjadi tempat bergiliran bagi pemerintah daerah untuk menampilkan seni, budaya, dan produk unggulan. Tersedia pula forum bisnis sebagai ajang promosi perdagangan dan investasi. Berbeda dari pameran sebelumnya yang dikoordinasikan oleh Kementerian Perdagangan, kali ini Bappenas menjadi pemimpin utama.
Sebagai Ketua PPIJ, Gobel turut mengajak para pemimpin media nasional untuk berkunjung ke ajang ini. Selain mengunjungi Paviliun Indonesia, ia juga mengajak melihat Paviliun Panasonic dan Sumitomo. Paviliun Panasonic menampilkan arsitektur mewah dari bahan daur ulang barang elektronik—pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa produk daur ulang tetap memiliki mutu tinggi. Pameran mereka mengusung visi teknologi masa depan yang menyatu dengan kehidupan manusia berkat kecanggihan artificial intelligence (AI).
Sedangkan Paviliun Sumitomo menggabungkan tema hutan dan AI interaktif. Salah satu atraksi mencolok adalah pertunjukan seni menggunakan teknologi proyektor dan layar jaring bertingkat tiga hingga menghasilkan efek visual lima dimensi, yang memungkinkan perpaduan antara pertunjukan animasi dan aktor manusia.
Lanskap World Expo sendiri dihiasi dengan grand ring dari kayu berdiameter 615 meter, tinggi antara 12 hingga 20 meter, dan panjang dua kilometer. Sebanyak 18 ribu meter kubik kayu digunakan dalam konstruksi ini, tanpa paku dan hanya menggunakan lem. Balok-balok kayunya, berlebar 42 cm, dibuat dari potongan-potongan yang disambung, bukan dari batang utuh.
“Dengan mengunjungi World Expo ini kita bisa memahami filosofi dan budayanya serta keunggulan dari masing-masing negara peserta maupun dari panitia itu sendiri. Dari situ kita akan belajar sehingga bisa dibawa pulang ke Tanah Air. Kita ingin Indonesia menjadi negara maju, kuat, dan rakyatnya sejahtera,” kata Gobel.
Ia juga menggarisbawahi keunggulan Indonesia dibandingkan negara lain, yakni pasar domestik yang besar, kekayaan alam melimpah, serta budaya dan persatuan rakyat yang kuat. “Sekarang tinggal bagaimana kita melakukan orkestrasi dari semua keunggulan tersebut. Ini tantangannya,” katanya.
Sebagai Anggota Komisi VI DPR RI dari Gorontalo, Gobel turut menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), serta KBRI Tokyo dan Konsulat Jenderal RI di Osaka atas persiapan Paviliun Indonesia.
“Mari kita manfaatkan ajang World Expo Osaka ini dengan sebaik-baiknya. Sehingga dari sini ekspor Indonesia meningkat dan investasi dari luar negeri juga berdatangan,” katanya.