Menag Resmikan Pesantren Istiqlal Internasional di Depok

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Apr 2025, 20:30
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Agama Nasaruddin Umar didampingi Menko PMK Pratikno, Mendagri Tito Karnavian, Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin, dan Dirjen Pendis Kemenag Suyitno saat peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Istiqlal Internasional Indonesia di Cimanggis. Menteri Agama Nasaruddin Umar didampingi Menko PMK Pratikno, Mendagri Tito Karnavian, Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin, dan Dirjen Pendis Kemenag Suyitno saat peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Istiqlal Internasional Indonesia di Cimanggis. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar meresmikan dimulainya pembangunan Pondok Pesantren Istiqlal Internasional Indonesia (PPIII), yang akan menjadi pusat pendidikan Islam berstandar internasional.

Pesantren ini dibangun di kompleks Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok dan akan menjadi rumah baru bagi lembaga pendidikan yang sebelumnya berlokasi di lingkungan Masjid Istiqlal Jakarta.

"Sebetulnya pendaftarnya sudah ada, dan bahkan sudah ada waiting list dua tahun terakhir," ujar dia di Jakarta, Selasa, 22 April 2025.

PPIII dirancang sebagai pesantren modern dengan pendekatan pendidikan yang menggabungkan tradisi keilmuan klasik dan modern.

Dirancang sebagai pesantren modern, PPIII menggabungkan tradisi keilmuan klasik dengan pendekatan pendidikan masa kini. Nasaruddin menjelaskan bahwa sistem pendidikannya akan memadukan epistemologi hudhuri dan hushuli, serta menggali potensi spiritual dalam diri para santri.

"Guru itu bukan hanya personal teacher, tapi juga bisa berasal dari alam semesta. Masjid, pohon, bahkan suasana alam bisa menjadi sumber inspirasi dan ilmu," kata dia. 

Baca juga: Saat Paus Fransiskus Cium Tangan Nasaruddin Umar di Masjid Istiqlal

Di tahap awal, pesantren ini akan membuka dua jenjang pendidikan: madrasah sanawiah (setara SMP) dan madrasah aliyah (setara SMA), dengan total 300 santri. Rinciannya, 60 santri di jenjang MTs (30 putra dan 30 putri), serta 240 santri di jenjang MA.

Ke depannya, PPIII akan menjadi bagian dari ekosistem pendidikan UIII, mulai dari TK hingga jenjang perguruan tinggi, termasuk program doktoral.

Menariknya, PPIII juga dibuka untuk santri dari luar negeri, khususnya anak-anak diaspora Indonesia di Amerika dan Eropa.

"Ada sekitar 6.500 anak diaspora yang ingin belajar agama di Indonesia, karena di Barat tidak ada pendidikan agama seperti ini," kata Nasaruddin.

Didukung oleh SDM berkualitas internasional dan visi pendidikan yang berskala global, PPIII ditargetkan menjadi pusat unggulan bagi pendidikan Islam modern yang sarat nilai spiritual, tidak hanya bagi santri di Indonesia, tetapi juga dari berbagai penjuru dunia.

Peletakan batu pertama pembangunan pesantren ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Mendagri Tito Karnavian, Menko PMK Pratikno, Rektor UIII Jamhari Makruf, Kepala BPKH Fadlul Imansyah, Wakil Ketua Baznas Mokhamad Mahdum, serta Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin. 

(Sumber: Antara) 

x|close