A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Respons Sandiaga Lihat Bule Hina IKN Jadi Ibu Kota Koruptor Nepotisme - Halaman 2 - Ntvnews.id

Respons Sandiaga Lihat Bule Hina IKN Jadi Ibu Kota Koruptor Nepotisme

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Jun 2024, 17:16
Zaki Islami
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat menanggapi video bule hina IKN di Badung, Bali, Jumat (14/6/2024). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat menanggapi video bule hina IKN di Badung, Bali, Jumat (14/6/2024). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari (ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari)

Sandiaga Uno <b>(Instagram)</b> Sandiaga Uno (Instagram)

Menparekraf menilai semestinya WNA Italia itu menghargai Indonesia dan pemerintahannya, sebab jika bicara soal korupsi maka semua orang juga ingin memerangi.

“Itu akan terus terjadi karena penggunaan media sosial dan keinginan menjadi viral itu akan selalu menjadi daya tarik, saya ingatkan dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung, hormatilah,” tuturnya.

Sandiaga Uno juga menilai ketika masyarakat Indonesia yang datang ke suatu negara tidak mungkin menghina sistem pemerintahannya, sehingga semestinya itu berlaku sebaliknya.

Selain menanggapi ulah pembuat video tersebut, Sandiaga turut berkomentar perihal meningkatnya tindakan pelanggaran oleh wisatawan belakangan.

Menurut dia, perlu dilakukan pemantauan dan penindakan apalagi beberapa tindakan warga asing mengarah ke pelanggaran hukum.

“Kalau kita lihat di beberapa bulan terakhir ini jumlahnya semakin banyak, nah ini perlu dukungan bukan hanya aparat penegak hukum, tapi juga masyarakat dan seluruh ekosistem pariwisata kita,” tuturnya.

Sumber Antara

Halaman
x|close