Ntvnews.id, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan inspeksi mendadak ke Puskesmas Cakung, Jakarta Timur, Jumat 2 Mei 2025, dalam upaya memastikan pelayanan farmasi berjalan sesuai standar.
Kunjungan ini menyoroti isu penting terkait penyalahgunaan obat anestesi, ketamin, dan meningkatnya resistensi antimikroba.
Baca Juga: Heboh Marshmallow Berlabel Halal Mengandung Babi, BPOM Angkat Bicara
Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menyatakan bahwa pengawasan dilakukan menyeluruh, mulai dari proses pengadaan, penyimpanan, distribusi, hingga penanganan efek samping obat.
"Hari ini kami datang untuk melihat dan mengawasi bahwa proses layanan obat itu sudah berjalan sebagaimana mestinya. Mulai dari proses gimana proses didapatkan obat itu, kemudian setelah obat itu didapatkan bagaimana penyimpanannya, kemudian setelah disimpan bagaimana obat itu dimanfaatkan, didistribusikan, termasuk bagaimana anti efek samping obat itu kalau sudah terjadi dipakai oleh pasien," kata Kepala BPOM Taruna Ikrar di Puskesmas Cakung, pada Jumat, 2 Mei 2025.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar. (Dok.Ntvnews.id/Alber Laia)
Taruna Ikrar mengungkapkan, langkah tegas ini diambil menyusul sejumlah kejadian serius.
"Jujur salah satu penyebab kami tegas dan ingin melakukan tugas ini karena ada kejadian tiga hal, kejadian pertama ada kasus dokter yang melanggar malpraktek yang menggunakan obat bius yang tidak tepat, yang kedua adalah khusunya yang berhubungan dengan ketamin, obat-obat bius, itu sudah banyak digunakan secara tidak tepat, dan yang ketiga tentang penggunaan antibiotik yang selama ini hampir 80 persen penduduk kita tidak menggunakan resep dokter untuk menggunakan antibiotik," jelasnya.
BPOM juga menginstruksikan seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) untuk lebih aktif menginspeksi instalasi farmasi di berbagai daerah. Bila ditemukan pelanggaran prosedur, mereka diberi kewenangan penuh untuk menghentikan operasional fasilitas tersebut.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen BPOM untuk memastikan keamanan penggunaan obat dan menjaga mutu layanan kesehatan masyarakat.