Menilik Kekuatan Nuklir India dan Pakistan yang Sedang Memanas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Mei 2025, 12:37
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
India Serang Pakistan India Serang Pakistan (Al Jazeera)

Ntvnews.id, Jakarta - India melakukan beberapa serangan rudal di beberapa bagian Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan, di mana sedikitnya 26 orang tewas, termasuk seorang anak berusia tiga tahun pada hari Rabu, 7 Mei 2025 pagi waktu setempat.

India mengklaim bahwa Operasi Sindoor menargetkan sembilan lokasi dengan “infrastruktur teroris”.

Sebagai tanggapan, Pakistan telah mengklaim bahwa mereka telah menjatuhkan lima pesawat India - tetapi India belum mengomentari klaim ini. Setidaknya 10 warga sipil telah tewas di Kashmir yang dikelola India akibat tembakan Pakistan sejak Rabu pagi, menurut pejabat setempat.

Dilansir dari Bloomberg, Kamis, 8 Mei 2025, kedua negara tercatat memiliki masing-masing sekitar 170 bom nuklir berdasarkan evaluasi dari Asosiasi Kontrol Persenjataan. Namun, laporan dari Times of India pada Rabu, 7 Mei 2025 menyebutkan bahwa India telah melampaui jumlah tersebut dengan 180 hulu ledak nuklir.

Baca Juga: Jawaban Bill Gates Beri Ditanya Hashim Djojohadikusumo Soal Nuklir

India mempertahankan doktrin “tidak duluan menyerang” dalam penggunaan senjata nuklir. Sebaliknya, Pakistan mengklaim memiliki hak untuk melakukan serangan nuklir terlebih dahulu jika terjadi konflik bersenjata.

Hingga kini, India belum secara resmi mengumumkan kepemilikan rudal balistik pembawa bom nuklir. Sementara itu, Pakistan sudah memiliki sistem rudal balistik berhulu ledak nuklir bernama Nasr (Hatf-9) yang memiliki jangkauan sejauh 70 kilometer.

Dari segi jangkauan rudal, India lebih unggul. Rudal Agni-V milik India dikabarkan mampu menjangkau target sejauh 5.000 hingga 8.000 kilometer. Sedangkan rudal Shaheen 3 milik Pakistan yang masih dalam tahap pengembangan memiliki jangkauan maksimum hingga 2.750 kilometer.

Kedua negara juga tercatat sebagai salah satu importir senjata terbesar di dunia, terutama dari Rusia dan China. Dalam beberapa tahun terakhir, India mulai memperluas sumber persenjataannya dengan mengandalkan produk dari Amerika Serikat, Prancis, dan negara-negara Barat lainnya. Menurut data Stockholm International Peace Research Institute (Sipri), India kini menjadi pengimpor senjata terbesar di dunia.

Baca Juga: Korea Utara Luncurkan Kapal Selam Nuklir Pertama

Pembelian senjata India dari Rusia mengalami penurunan, dari 76 persen selama periode 2009–2013 menjadi 36 persen pada periode 2019–2023. Meski begitu, India diketahui tengah memodernisasi alat utama sistem persenjataannya (alutsista), termasuk melalui kerja sama dengan AS dan Eropa.

Di sisi lain, Pakistan semakin menggantungkan pasokan senjatanya pada China. Data dari Sipri menunjukkan bahwa pada periode 2019–2023, 82 persen senjata yang diimpor Pakistan berasal dari China, meningkat tajam dibandingkan periode 2009–2012 yang hanya 51 persen.

"Disparitas kekuatan regional, teraksentuasi oleh perluasan persenjataan militer India, membuat Pakistan mengekspolrasi strategi guna memitigasi dominasi militer India," ujar peneliti Sardar Jahanzaib Ghalib dalam tulisannya yang dimuat oleh Institute of Strategic Studies Islamabad pada Desember 2024.

x|close