Jose Mujica, Mantan Presiden Uruguay yang Dijuluki 'Presiden Termiskin' Meninggal Dunia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Mei 2025, 12:28
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Mantan presiden Uruguay Jose Mujica atau Pepe. Mantan presiden Uruguay Jose Mujica atau Pepe. (Antara)

Ntvnews.id, Bogota - Jose "Pepe" Mujica, mantan Presiden Uruguay yang dikenal luas karena gaya hidup bersahaja serta pendekatan kepemimpinan yang progresif, meninggal dunia pada usia 89 tahun. Kabar duka ini diumumkan oleh Presiden Uruguay Yamandu Orsi pada Selasa, 13 Mei 2025 waktu setempat, melalui akun media sosial X atau Twitter miliknya.

"Dengan kesedihan mendalam, kami mengumumkan bahwa sahabat kami, Pepe Mujica, telah meninggal dunia," tulis Orsi.

Ia menyebut Mujica sebagai “presiden, aktivis, tokoh pemandu, dan penggerak.”

"Kami akan merindukanmu, Pak Tua terkasih. Terima kasih atas segala yang kau ajarkan pada kami dan atas cintamu yang mendalam bagi rakyat," ujar Orsi.

Beberapa minggu sebelum wafat, Mujica diketahui mengidap kanker yang telah memasuki stadium akhir.

Baca Juga: PBB Putuskan Rusia Bertanggung Jawab dalam Tragedi Pesawat MH17

Profil Jose "Pepe" Mujica

Lahir pada 20 Mei 1935, Mujica adalah salah satu pendiri Gerakan Pembebasan Nasional Tupamaros (MLN-T), sebuah kelompok gerilya perkotaan yang terinspirasi oleh Revolusi Kuba pada dekade 1960-an.

Ia pernah ditangkap pada 1970, berhasil melarikan diri, namun kembali ditangkap pada 1972 dan dipenjara selama 13 tahun. Ia baru bebas pada 1985 melalui program amnesti saat rezim militer di Uruguay berakhir.

Masa tahanannya penuh dengan penyiksaan dan kesendirian, termasuk penahanan di dalam bunker dalam kondisi yang tidak manusiawi.

Karier politik Mujica berlanjut setelah masa-masa kelam itu. Ia terpilih menjadi anggota parlemen dan pada 2005 menjabat sebagai Menteri Peternakan, Pertanian, dan Perikanan di bawah pemerintahan Frente Amplio, koalisi sayap kiri Uruguay.

Baca Juga: China Singgung Bullying yang Dilakukan Negara-negara Besar

Ia menjadi presiden pada 2010 hingga 2015. Dalam periode pemerintahannya, Uruguay mencatat pertumbuhan ekonomi tahunan rata-rata sebesar 5,4 persen, sambil menekan angka kemiskinan dan mempertahankan tingkat pengangguran yang rendah.

Di akhir masa jabatannya, Mujica tetap populer dengan tingkat penerimaan publik mencapai 70 persen di negara yang berpenduduk sekitar 3 juta jiwa.

Kebijakan-kebijakan sosialnya banyak dianggap progresif dan menjadi sorotan dunia, seperti legalisasi aborsi, pernikahan sesama jenis, serta penggunaan ganja. Ia juga membuka pintu bagi pengungsi dari Afghanistan untuk tinggal di Uruguay.

Baca Juga: Trump Komitmen Investasi 600 Miliar USD dari Arab Saudi, Fokus pada Perdagangan dan Pertahanan

Namun, bukan hanya kebijakan-kebijakan tersebut yang membuatnya terkenal. Mujica juga dicintai karena kehidupannya yang sangat sederhana. Ia menolak tinggal di istana kepresidenan dan lebih memilih menetap di rumah kecil miliknya di pinggiran Montevideo bersama istrinya, Lucia Topolansky, yang juga mantan pejuang gerilya dan politisi.

Gaya kepemimpinannya jauh dari kemewahan. Ia tampil santai tanpa protokol yang ketat, mengenakan pakaian sederhana, dan berkendara dengan Volkswagen Beetle biru keluaran tahun 1987. Selama menjabat, ia menyumbangkan sebagian besar gajinya untuk membantu orang miskin dan mendukung pelaku usaha kecil.

Kabar wafatnya Jose Mujica memunculkan gelombang duka dan penghormatan, tidak hanya di Uruguay tetapi juga dari masyarakat dunia yang menghargai sosok pemimpin yang rendah hati dan bersahaja ini.

(Sumber: Antara)

x|close