Rusia Gempur Ibu Kota Ukraina Gunakan Drone Mematikan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Mei 2025, 11:43
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Rusia Gempur Kembali Ukraina, Kini Rumah Sakit Anak Ancur di Kyiv Rusia Gempur Kembali Ukraina, Kini Rumah Sakit Anak Ancur di Kyiv (Tangkapan Layar)

Ntvnews.id, Kyiv - Serangan udara besar-besaran dilancarkan Rusia dengan menggunakan drone dan rudal ke sejumlah wilayah Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv, pada Sabtu, 24 mei 2025. Sedikitnya 15 orang dilaporkan terluka akibat gempuran tersebut, yang terjadi bersamaan dengan proses pertukaran tahanan skala besar antara kedua negara.

Dilansir dari AFP, Minggu, 25 Mei 2025, Angkatan Udara Ukraina Rusia meluncurkan total 14 rudal balistik dan 250 drone dalam serangan yang terjadi pada dini hari. Disebutkan bahwa Kyiv menjadi "target utama serangan musuh".

Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Sybiga, mengungkapkan bahwa rangkaian serangan ini merupakan “bukti nyata bahwa tekanan sanksi yang lebih besar terhadap Moskow diperlukan untuk mempercepat proses perdamaian”.

Baca Juga: Drone Ukraina Ganggu Penerbangan di Moskow

Pemerintah kota Kyiv melaporkan bahwa puing-puing dari serangan jatuh di berbagai lokasi ibu kota dan menyebabkan beberapa kebakaran. Sejumlah wartawan AFP yang berada di lapangan juga mencatat adanya suara ledakan yang terdengar semalaman.

Kepolisian melaporkan setidaknya 15 orang mengalami luka-luka di wilayah Kyiv dan dua lainnya terluka di area sekitarnya.

Sementara itu, penasihat Presiden Ukraina, Andriy Yermak, menyatakan bahwa Rusia “melakukan segala cara yang dapat dilakukan untuk mencegah gencatan senjata dan melanjutkan perang”.

Baca Juga: Rusia-Ukraina Saling Serang Ibu Kota

Di sisi lain, pihak militer Rusia mengklaim bahwa Ukraina telah meluncurkan 788 drone dan rudal ke wilayah Rusia sejak Selasa, 20 Mei 2025 waktu setempat.

Serangan udara ke Kyiv ini terjadi hanya beberapa jam setelah kedua negara menyelesaikan tahap awal dari proses pertukaran tahanan yang telah disepakati dalam perundingan di Turki pekan lalu. Jika seluruh proses berjalan lancar, pertukaran ini akan menjadi yang terbesar sejak konflik dimulai tiga tahun lalu.

x|close