Putra Mantan Presiden Brasil Diselidiki Usai Ancam Hakim Hingga Polisi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Mei 2025, 06:55
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Seorang pria memegang bendera Brasil dari jendela bus saat dia ditahan setelah kamp yang didirikan oleh pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro dibubarkan di Brasilia, Brasil, (9/1/2023). Seorang pria memegang bendera Brasil dari jendela bus saat dia ditahan setelah kamp yang didirikan oleh pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro dibubarkan di Brasilia, Brasil, (9/1/2023). ((Antara))

Ntvnews.id, Brasilia - Mahkamah Agung Brasil memutuskan untuk membuka penyelidikan terhadap Eduardo Bolsonaro, putra dari mantan Presiden Jair Bolsonaro, atas dugaan menghalangi proses hukum terhadap sang ayah. Eduardo dituding telah mengintimidasi aparat penegak hukum, termasuk hakim, jaksa, dan polisi, yang menangani perkara yang melibatkan Jair Bolsonaro.

Saat ini Eduardo diketahui bermukim di Amerika Serikat. Ia juga diduga telah mengupayakan agar pemerintah AS menjatuhkan sanksi terhadap pejabat-pejabat Brasil yang bekerja di bawah pemerintahan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, yang merupakan penerus ayahnya.

Dilansir dari AFP, Rabu, 28 Mei 2025, Eduardo, yang kini berusia 40 tahun, pindah ke Washington sejak Februari lalu. Di sana, ia memulai kampanye untuk menggalang dukungan internasional bagi ayahnya, yang dikenal sebagai sekutu dekat Presiden AS Donald Trump, yang kembali menjabat pada pertengahan Januari lalu.

Jair Bolsonaro sendiri saat ini sedang menjalani proses hukum di Brasil, terkait tuduhan keterlibatannya dalam upaya menggulingkan Presiden Lula da Silva setelah kalah dalam pemilihan umum tahun 2022.

Baca Juga: Panel Surya Asal RI Catat Transaksi Rp693 Miliar di Brasil

Awal bulan ini, Mahkamah Agung Brasil di bawah pimpinan hakim Alexandre de Moraes mulai menggelar sidang yang menghadirkan saksi-saksi kunci dalam kasus tersebut.

Jaksa Agung Brasil, Paulo Gonet, dalam berkas pengadilan yang dikutip AFP, meminta Mahkamah Agung untuk menyetujui penyelidikan terhadap Eduardo atas dugaan mengancam para pejabat yang menangani kasus ayahnya. Ancaman tersebut termasuk upaya agar AS mencabut visa dan membekukan aset mereka.

Permintaan tersebut dikabulkan oleh hakim Moraes pada Senin, 26 Mei 2025, yang kemudian memerintahkan dimulainya penyelidikan terhadap Eduardo dengan tuduhan perintangan proses hukum dan tindakan intimidatif.

Baca Juga:  Casemiro Dukung Keputusan Timnas Brasil Datangkan Carlo Ancelotti

Dalam dokumen pengadilan disebutkan bahwa polisi diberi waktu 10 hari untuk memeriksa Eduardo dan Jair Bolsonaro.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyatakan bahwa Amerika Serikat tengah mempertimbangkan kemungkinan menjatuhkan sanksi terhadap hakim Moraes, yang sebelumnya juga pernah berselisih dengan miliarder Elon Musk, sekutu sekaligus penasihat Trump saat ini.

Menanggapi pernyataan itu, Eduardo Bolsonaro menyambut baik kemungkinan sanksi kepada Moraes melalui unggahan media sosial dengan menulis: “Kita akan menang.”

x|close