Ntvnews.id, Hanoi - Seorang wisatawan di Vietnam ditahan oleh pihak berwenang setelah tertangkap kamera merusak sebuah singgasana bersejarah dalam keadaan mabuk.
Dilansir dari CNN Internasional, Rabu, 28 Mei 2025, kepolisian Vietnam menangkap seorang pria bernama Van Phuong Tam (42) karena merusak singgasana kuno di Istana Thai Hoa Hu. Singgasana tersebut merupakan bagian penting dari peninggalan sejarah bangsa Vietnam.
Bangku antik yang dirusak Tam berasal dari Dinasti Nguyen, dinasti kerajaan terakhir di Vietnam yang berkuasa dari tahun 1802 hingga 1945. Berdasarkan data UNESCO, Dinasti Nguyen mendirikan kota Hue sebagai ibu kota negara saat itu.
Sisa-sisa warisan dinasti tersebut, termasuk istana, tempat ritual, dan makam-makam kerajaan, kini diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
Baca Juga: Geger Turis Bawa Kabur Artefak Bersejarah Pakai Skuter
Otoritas konservasi menyatakan bahwa Tam menerobos area pameran istana dan bersikap agresif. Ia berteriak dengan tidak terkendali dan merusak singgasana berharga itu.
“Tam menyelinap ke area pameran Dinasti Nguyen, berteriak, lalu mematahkan sandaran tangan kiri, sekitar tengah hari pada hari Sabtu,” demikian pernyataan dari Pusat Konservasi Monumen Hue (HMCC).
Dalam video yang tersebar di media sosial, tampak Tam duduk bersila di atas singgasana berusia dua abad yang dihiasi ornamen naga. Foto yang diunggah Nhân Dân memperlihatkan bagian sandaran tangan dengan kepala naga yang sudah terlepas dan tergeletak di lantai, bersama dua potongan lainnya.
Baca Juga: Atap Bangunan Bersejarah di China Runtuh, Netizen Meradang!
Media lokal melaporkan bahwa Tam sebelumnya membeli tiket masuk sebelum melewati tali pembatas dan menaiki singgasana dengan kondisi mabuk berat.
“Tam segera ditangkap tetapi menunjukkan tanda-tanda psikosis, berteriak, berbicara omong kosong dan tidak dapat menjawab pertanyaan penyidik,” jelas HMCC.
Saat ini, Tam telah diamankan dan menjalani pemeriksaan kejiwaan.
Singgasana tersebut akan dipindahkan untuk dilakukan perbaikan dan pelestarian. Pemerintah juga berencana memperketat sistem keamanan di seluruh area kompleks situs bersejarah itu.