Rusia Beri Hadiah untuk Tambah Kekuatan Korea Utara

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Jun 2025, 08:45
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Putin dan Kim Jong Un Putin dan Kim Jong Un (Istimewa)

Ntvnews.id, Moskow - Korea Utara diperkirakan semakin memperkuat kemampuan militernya setelah menerima sistem pertahanan udara dari Rusia sebagai bagian dari kerja sama yang makin erat antara kedua negara.

Dalam laporan terbaru, disebutkan bahwa Rusia telah mengirimkan setidaknya satu unit kendaraan tempur sistem pertahanan udara Pantsir kepada Korea Utara, termasuk perlengkapan militer lainnya sebagai bagian dari dukungan terhadap kapabilitas militer Pyongyang.

Bantuan militer ini diduga merupakan bentuk timbal balik atas dukungan Korea Utara kepada Rusia dalam konflik yang sedang berlangsung melawan Ukraina.

Korea Utara diketahui telah menyuplai perlengkapan militer dan bahkan personel untuk membantu Rusia dalam perangnya menghadapi Ukraina.

Baca Juga: Kim Jong Un Murka Ada Apa?

Laporan ini berasal dari Tim Pengawasan Sanksi Multilateral (MSMT), yang dibentuk oleh 11 negara sekutu, termasuk Amerika Serikat dan Korea Selatan. Laporan tersebut telah dipublikasikan secara terbuka.

Dilansir dari Newsweek, Senin, 2 Juni 2025, MSMT menuding kedua negara telah melakukan berbagai pelanggaran hukum internasional, termasuk aktivitas yang bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.

“Pelanggaran ini mengancam perdamaian dan keamanan internasional,” demikian kutipan dalam laporan tersebut.

Disebutkan bahwa sistem Pantsir yang dipindahkan ke Korea Utara mampu menargetkan berbagai jenis ancaman udara seperti pesawat bersayap tetap, helikopter, rudal jelajah, amunisi presisi, hingga drone.

“Penempatan Pantsir memberikan DPRK sistem pertahanan udara yang lebih modern dibandingkan dengan sistem lama Rusia dan sistem buatan dalam negeri Korea Utara yang belum sepenuhnya operasional,” tulis laporan tersebut.

Selain itu, Rusia juga diduga telah mengirimkan teknologi peperangan elektronik canggih, termasuk alat pengacau sinyal dan dukungan teknis terhadap program rudal balistik Korea Utara. Salah satunya berupa analisis data rudal untuk meningkatkan akurasi sistem pemanduan rudal.

Baca Juga: Kim Jong Un Hukum Dokter Aborsi Gegara Hal Ini

Lembaga Analisis Pertahanan Korea Selatan (KIDA) memperkirakan Korea Utara telah memperoleh lebih dari USD20 miliar atau setara Rp325 triliun dari keterlibatannya dalam mendukung Rusia selama konflik dengan Ukraina.

Pada April lalu, baik Moskow maupun Pyongyang secara terbuka menyatakan bahwa tentara Korea Utara turut terlibat dalam operasi militer Rusia.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, menyebut bahwa mendukung Rusia adalah sebuah kehormatan besar sebagai bentuk persahabatan dengan negara kuat. Ia bahkan menyebut para tentara Korea Utara yang terlibat sebagai pahlawan dengan “misi suci”.

Sebagai bentuk penghormatan, Korea Utara berencana mendirikan sebuah monumen untuk mengenang jasa para tentaranya yang terlibat dalam perang tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin pun turut memberikan penghormatan kepada para tentara Korea Utara. Ia mengatakan bahwa rakyat Rusia tidak akan melupakan jasa para pasukan khusus Korea Utara.

“Kami akan selalu menghormati para pahlawan yang telah mengorbankan nyawa mereka demi Rusia, demi kebebasan kita bersama, setara dengan saudara-saudara seperjuangan Rusia,” ujar Putin.

x|close