Ntvnews.id, Madrid - Ribuan warga turun ke jalan di Madrid, Spanyol, dalam aksi protes besar-besaran yang diprakarsai oleh kelompok oposisi pemerintah. Para demonstran menuding Perdana Menteri Pedro Sanchez terlibat dalam berbagai praktik korupsi.
Dilansir dari AFP, Senin, 9 Juni 2025, massa aksi—banyak yang membawa bendera nasional Spanyol berwarna merah dan kuning berkumpul di Plaza de Espana, pusat kota Madrid, sambil menyerukan "Pedro Sanchez, mundur!"
Aksi tersebut digelar setelah Partai Populer (PP), sebagai oposisi utama, menyerukan unjuk rasa menyusul bocornya rekaman audio yang diduga menunjukkan Leire Diez—anggota Partai Sosialis melakukan kampanye hitam terhadap aparat kepolisian yang tengah menyelidiki dugaan korupsi yang melibatkan istri, saudara laki-laki, serta mantan staf dekat Sanchez.
Leire Diez telah membantah tuduhan itu. Ia menyatakan pada Rabu ,4 Juni 2025, bahwa rekaman tersebut berkaitan dengan riset pribadi untuk penulisan buku, dan ia tidak bertindak atas nama partai atau Sanchez. Ia juga telah mengundurkan diri dari Partai Sosialis.
Baca Juga: Presiden Baru Korea Selatan Janjikan Pemulihan Demokrasi, Ekonomi dan Persatuan Bangsa
Ketua PP, Alberto Nunez Feijoo, menuding pemerintah menggunakan "cara-cara mafia" dan menyebut Pedro Sanchez sebagai pusat dari serangkaian kasus korupsi yang kini terkuak.
"Seluruh sistem pemerintahan ini telah tercemar dari politik hingga lembaga-lembaga negara, bahkan prinsip pemisahan kekuasaan," ucap Feijoo dalam orasi politiknya. Ia juga menyerukan agar pemilihan umum dipercepat.
Menurut estimasi Partai Populer, lebih dari 100.000 orang hadir dalam aksi protes bertema “Mafia atau Demokrasi” tersebut. Namun, pejabat pemerintah pusat memperkirakan jumlah demonstran berkisar antara 45.000 hingga 50.000 orang.
“Pemerintahan ini sudah terlalu lama bertahan. Rakyat sudah lelah,” kata Blanca Requejo, seorang pengelola toko berusia 46 tahun yang mengenakan bendera Spanyol di bahunya.
Baca Juga: Demo Mahasiswa Uncen Tuntut Penurunan UKT Ricuh, Mobil Polresta Jayapura Dibakar
Pedro Sanchez sendiri menanggapi tudingan tersebut sebagai bagian dari serangan politik kubu kanan yang bertujuan melemahkan pemerintahannya. Ia menganggap penyelidikan terhadap orang-orang dekatnya sebagai bentuk kampanye kotor.
Sanchez mulai menjabat sebagai perdana menteri pada Juni 2018 setelah berhasil menggulingkan Mariano Rajoy dari Partai Populer melalui mosi tidak percaya akibat skandal korupsi yang menerpa partai tersebut.
Survei terbaru menunjukkan persaingan ketat antara Partai Populer dan Partai Sosialis, dengan PP hanya unggul sedikit. Pemilu nasional berikutnya dijadwalkan berlangsung pada 2027.