Ntvnews.id, Los Angeles - Gelombang demonstrasi menentang kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus menyebar ke berbagai kota besar setelah pecahnya kerusuhan di Los Angeles (LA), yang menjadi titik awal memanasnya situasi.
Dilansir dari AP, Kamis, 12 Juni 2025, unjuk rasa ini meluas ke sejumlah wilayah lain usai kericuhan terjadi di LA. Insiden tersebut menyebabkan pemerintah AS mengerahkan ribuan personel Garda Nasional serta ratusan anggota Marinir guna menjaga stabilitas.
Aksi protes serupa kemudian bermunculan di berbagai kota besar seperti Chicago, Texas, Philadelphia, Boston, Denver, San Francisco, Seattle, New York, dan Washington DC, ibu kota negara tersebut.
Dalam aksinya, para demonstran menyampaikan protes terhadap Lembaga Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE), yang belakangan gencar menangkap warga yang diduga sebagai imigran ilegal atau terlibat aktivitas geng kriminal. Para peserta aksi mengangkat spanduk dan meneriakkan slogan-slogan anti-ICE.
Baca Juga: Kerusuhan di Los Angeles, Gerai Apple hingga Adidas Dirusak dan Dijarah
Meski sebagian besar unjuk rasa berlangsung damai, demonstrasi ini mengganggu lalu lintas dan di beberapa lokasi sempat terjadi ketegangan antara aparat kepolisian dan massa aksi.
Di Washington DC, para pengunjuk rasa berkumpul di depan kantor Departemen Kehakiman AS untuk menuntut pembebasan David Huerta, seorang pemimpin serikat buruh Service Employees International Union California, yang ditahan oleh petugas imigrasi di LA pada Jumat, 5 Juni 2025.
Anggota DPR dari Partai Demokrat, Pramila Jayapal, turut serta dalam aksi tersebut dan mendesak pemerintah federal untuk menghentikan operasi penangkapan massal oleh ICE. "Sudah cukup. Penggerebekan besar-besaran ICE telah menangkap banyak orang tak bersalah," ujarnya.
Di Chicago, massa aksi mendesak Presiden Trump untuk menghentikan operasi sweeping terhadap imigran dan menarik kembali pengerahan militer dari wilayah California.
Sementara itu, di sejumlah kota Texas seperti Austin, San Antonio, dan Dallas, ribuan warga juga turun ke jalan. Aksi di Austin sempat ricuh dan memaksa Gubernur Greg Abbott menurunkan pasukan Garda Nasional demi menjaga ketertiban.
Baca Juga: California Gugat Trump Buntut Pengerahan Militer di Los Angeles
Di Philadelphia, sekitar 150 orang melakukan aksi long march menuju kantor ICE, dan aparat setempat menangkap sekitar 15 orang karena dianggap mengganggu ketertiban umum.
Ratusan warga Boston memadati halaman Balai Kota untuk menunjukkan solidaritas terhadap demonstrasi di Los Angeles.
Di Denver, ibu kota negara bagian Colorado, demonstran berkumpul di depan gedung legislatif daerah sambil membawa poster bertuliskan "Tunjukkan wajahmu, ICE pengecut", sebagai bentuk sindiran terhadap agen imigrasi.
Unjuk rasa yang berlangsung di San Francisco relatif kondusif, meski ada kelompok kecil yang dilaporkan melakukan tindakan vandalisme dan pelanggaran hukum lainnya.
Di Seattle, para demonstran menuntut pembebasan para tahanan imigrasi, sementara di New York City, ribuan orang memadati jalanan Manhattan untuk memprotes kebijakan deportasi Trump. Beberapa dari mereka membawa poster bertuliskan "ICE keluar dari New York".