A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Pengelola Sekolah Swasta Diduga Tipu Puluhan Orangtua Murid di Bekasi - Ntvnews.id

Pengelola Sekolah Swasta Diduga Tipu Puluhan Orangtua Murid di Bekasi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Jun 2025, 17:54
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi ruangan sekolah Ilustrasi ruangan sekolah (Pixabay/ ArtTower)

Ntvnews.id, Jakarta - Puluhan orang tua murid dari sebuah sekolah swasta di kawasan Jalan Baru Perjuangan, Kelurahan Marga Mulya, Bekasi Utara, melaporkan dugaan penipuan oleh pihak pengelola sekolah.

Para orang tua menuntut pengembalian dana pendidikan yang telah dibayarkan karena fasilitas dan sistem pembelajaran yang dijanjikan tidak pernah terealisasi.

Para wali murid mengaku telah menyetorkan uang muka hingga Rp23 juta per anak, belum termasuk iuran bulanan sebesar Rp2 juta. Namun, janji-janji manis dari pihak sekolah tak kunjung terbukti.

Salah satu orang tua murid, Silvia Legina (30), menyebutkan bahwa pihak sekolah semula menjanjikan penggunaan kurikulum Cambridge, namun tidak pernah diterapkan selama proses pembelajaran.

Baca Juga: Heboh! Australia Rilis Sunscreen Overclaim, SPF 50+ Ternyata Cuma SPF 4

"Kami dijanjikan kurikulum Cambridge, tapi tidak pernah diterapkan. Fasilitas seperti manasik, visit dokter, konseling juga tidak ada," kata Silvia seperti diberitakan unggahan akun Instagram @bekasi24jamcom_official, dikutip Senin, 16 Juni 2025.

Lebih memprihatinkan lagi, para siswa hingga kini belum memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), yang sangat krusial dalam sistem pendidikan nasional. Tanpa NISN, status pendidikan anak tidak akan tercatat secara resmi oleh negara.

Kekecewaan juga dirasakan oleh orang tua siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Benny Sugeng Waluyo yang merasa tertipu setelah membayar biaya tambahan pendamping sebesar Rp1 juta setiap tiga bulan.

Merasa tak mendapat kepastian, para wali murid akhirnya membawa masalah ini ke ranah hukum. Mereka telah melaporkan pihak sekolah ke Polres Metro Bekasi Kota dan menuntut pengembalian dana pendidikan yang telah mereka bayarkan.

 

x|close