Fakta-fakta Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki: Kolom Abu 10.000 Meter, Penerbangan Terganggu, Ribuan Warga Mengungsi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Jun 2025, 13:09
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) erupsi. Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) erupsi. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami erupsi dahsyat pada Selasa, 17 Juni 2025 pukul 17.35 WITA. Letusan gunung api aktif ini memicu semburan kolom abu vulkanik setinggi 10.000 meter dari atas puncak atau sekitar 11.584 meter di atas permukaan laut.

Simak fakta-fakta erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki berikut ini.

Kolom Abu Capai 10 Ribu Meter, Salah Satu yang Tertinggi di Indonesia

Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami erupsi dahsyat pada Selasa, 17 Juni 2025 pukul 17.35 WITA. Letusan gunung api aktif ini memicu semburan kolom abu vulkanik setinggi 10.000 meter dari atas puncak atau sekitar 11.584 meter di atas permukaan laut, yang merupakan salah satu letusan tertinggi dalam sejarah aktivitas vulkanik di wilayah tersebut.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyatakan bahwa kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal tersebut menyebar ke hampir seluruh penjuru mata angin, yaitu ke arah utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi sementara kurang lebih enam menit 53 detik," tulis PVMBG dalam laporan resminya, dikutip Rabu, 18 Juni 2025.

Status Awas, Warga Dilarang Mendekat hingga Radius 8 Kilometer

Status Gunung Lewotobi Laki-Laki saat ini berada pada Level IV atau “Awas”. Masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius tujuh kilometer dari pusat erupsi dan delapan kilometer pada sektor barat daya hingga timur laut. Pemerintah juga meminta masyarakat tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum jelas sumbernya.

Masyarakat diminta mewaspadai potensi banjir lahar hujan jika turun hujan dengan intensitas tinggi, terutama di wilayah Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote. Warga yang terdampak hujan abu disarankan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari bahaya abu terhadap sistem pernapasan.

Penerbangan di Pulau Flores Terganggu

Dampak dari erupsi ini juga langsung terasa pada sektor transportasi udara. Humas Bandara El Tari Kupang, I Gusti Ngurah Yudi Saputra, menyampaikan bahwa sejumlah maskapai membatalkan penerbangan dari dan menuju tiga bandara di Pulau Flores, yakni Bandara Frans Seda Maumere (Kabupaten Sikka), Bandara Bajawa, dan Bandara Ende.

"Hari ini ada tiga rute penerbangan yang maskapai penerbangannya membatalkan untuk terbang," kata Yudi Saputra di Kupang.

Ia menambahkan bahwa masyarakat yang telah membeli tiket untuk rute terdampak dapat menghubungi layanan pelanggan maskapai masing-masing untuk refund atau menjadwal ulang penerbangan.

“Tidak hanya rute dari Kupang ke tiga bandara itu, tetapi juga sebaliknya dari tiga bandara itu ke Kupang,” ujarnya.

Ribuan Warga Mengungsi ke Titik Aman

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan bahwa penanganan terhadap pengungsi dilakukan secara intensif dan terpadu.

“Meluas, ada tambahan pengungsi, seluruh kebutuhan mereka dapat dipenuhi dengan baik,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari di Jakarta.

Abdul menyebutkan bahwa sebagian besar warga Desa Nurabelen di Kecamatan Ile Buran telah mengungsi ke titik aman di Konga, sementara sebagian lainnya menuju Desa Nileknoheng, yang berjarak sekitar lima kilometer dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Pululera atau sekitar 12 kilometer dari kawah gunung.

Data BNPB sebelumnya mencatat terdapat 4.838 pengungsi sejak erupsi eksplosif yang terjadi pada November 2024, dan mereka telah menempati hunian sementara yang disiapkan pemerintah.

“Kami pastikan yang sudah ada mengungsi di rumah hunian sementara tidak terdampak signifikan oleh erupsi kemarin dan fasilitas dasar seperti listrik serta air bersih tetap tersedia," tegasnya.

Material Vulkanik Jatuh hingga ke Luar Zona Rawan

Hujan material vulkanik berupa abu, pasir, dan batuan kerikil dilaporkan jatuh hingga ke permukiman di luar zona rawan bencana, seperti di Desa Boru, Desa Hewa, dan Desa Watobuku. Akses jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka sempat terdampak oleh hujan kerikil, namun upaya pembersihan telah dilakukan.

Pos PGA Lewotobi Laki-laki di Pululera pun terdampak langsung oleh hujan kerikil dan para petugas pos telah dievakuasi ke Gereja Pululera yang berjarak 1,2 kilometer dari lokasi demi keselamatan.

BNPB bersama Badan Geologi Kementerian ESDM terus memantau aktivitas vulkanik secara intensif. Hasil pemantauan seismik menunjukkan bahwa masih terdapat tremor dan dinamika magma di bawah permukaan. BNPB juga memastikan bahwa pembaruan informasi akan terus disampaikan secara berkala dan koordinasi dengan pemerintah daerah terus dilakukan dalam fase tanggap darurat ini.

(Sumber: Antara)

x|close