Ntvnews.id, Dubai - Sejak pecahnya konflik antara Israel dan Iran, aktivitas penerbangan di wilayah sekitar kedua negara itu mengalami gangguan serius, termasuk dampaknya yang juga dirasakan di Dubai.
Dilansir dari Gulf News, Jumat, 20 Juni 2025, data dari Flightradar24 dan FlightAware menunjukkan lonjakan pembatalan penerbangan ke Bandara Internasional Dubai (DXB), terutama untuk rute-rute dari luar zona konflik Timur Tengah. Gangguan ini muncul akibat terganggunya wilayah udara menyusul ketegangan antara Iran dan Israel, yang menimbulkan efek domino terhadap jadwal penerbangan global.
Sebagai respons terhadap situasi tersebut, sejumlah maskapai memilih menempuh jalur alternatif yang lebih panjang, menambah durasi penerbangan, atau bahkan membatalkan sejumlah penerbangan demi menghindari keterlambatan rotasi pesawat maupun gangguan pada jadwal awak kabin.
Data pelacakan terbaru juga menunjukkan peningkatan pembatalan pada rute menuju Dubai dari negara-negara yang tidak termasuk dalam zona konflik langsung.
Baca Juga: Bukan Rumah Sakit, Ternyata Serangan Iran Hantam Bangunan Intelijen Militer Israel
Contohnya, penerbangan dari Pakistan dan India ke Dubai mengalami lonjakan pembatalan, terutama sekitar tanggal 7 Juni. Rute dari kota-kota seperti Karachi, Lahore, dan Multan mengalami pembatalan dalam jumlah besar, dengan tingkat pembatalan meningkat empat kali lipat dari sebelumnya sekitar 5% menjadi 20%.
Sementara penerbangan dari Eropa belum mengalami gangguan besar, beberapa rute mulai menunjukkan tekanan. Rute dari kota penghubung seperti Istanbul kini mengalami pembatalan di kisaran 5-10%, meningkat dari tingkat normal 1-3%, sebagaimana dicatat oleh Flightradar24. Meski persentasenya masih tergolong kecil, gangguan ini menunjukkan meluasnya dampak krisis ke jaringan penerbangan global yang lebih luas.
Walaupun penutupan wilayah udara terutama terjadi di Iran, Irak, Yordania, dan Israel, efeknya menjalar ke jalur penerbangan internasional. Sejak 13 Juni, sejumlah maskapai telah menghentikan atau mengubah rute yang biasanya melintasi wilayah udara Iran dan Irak — jalur penting yang menghubungkan Asia, Teluk, dan Eropa.
Baca Juga: PM Netanyahu Ucapkan Terima Kasih ke Trump Usai Beri Dukungan Perang ke Israel
Akibatnya, banyak pesawat yang biasanya beroperasi di jalur regional harus ditarik atau mengalami keterlambatan, mengurangi fleksibilitas armada secara keseluruhan. Dampak langsungnya terlihat pada peningkatan pembatalan penerbangan ke Dubai dari berbagai kota di luar zona konflik.
Dengan tingginya permintaan perjalanan selama musim panas dan terbatasnya opsi rute pengganti, maskapai cenderung mengutamakan penerbangan jarak jauh atau rute dengan volume tinggi. Hal ini menjadikan layanan dari beberapa wilayah seperti Pakistan, India, dan bagian Eropa lebih rentan terhadap pembatalan.
Oleh karena itu, penumpang yang merencanakan perjalanan ke Uni Emirat Arab dari kawasan-kawasan tersebut disarankan untuk secara rutin memantau jadwal penerbangan dan menyiapkan rencana perjalanan yang fleksibel.