A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Prabowo Hadiri SPIEF 2025 di Rusia Sebagai Pembicara Utama - Ntvnews.id

Prabowo Hadiri SPIEF 2025 di Rusia Sebagai Pembicara Utama

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Jun 2025, 21:52
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Prabowo Subiatan di SPIEF 2025 Prabowo Subiatan di SPIEF 2025 (Sekretariat Presiden)

Ntvnews.id, St. Petersburg - Presiden Prabowo Subianto menghadiri Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 yang berlangsung di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, St. Petersburg, Rusia, Jumat, 20 Juni 2025.

Kehadiran Presiden Prabowo dalam sesi panel SPIEF 2025 menjadi agenda terakhir dalam kunjungan luar negerinya ke St. Petersburg, yang berlangsung dari 18 hingga 20 Juni 2025.

Dalam forum tersebut, beberapa menteri turut hadir sebagai peserta, antara lain Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, serta Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid.

Dalam forum ekonomi bergengsi ini, Presiden Prabowo berpartisipasi sebagai pembicara dalam sesi panel bersama Presiden Rusia Vladimir Putin, Pangeran Nasser bin Hamad Al-Khalifa dari Bahrain, Wakil Perdana Menteri Tiongkok Ding Xuexiang, serta Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile.

Baca Juga: Dasco Unggah Pertemuan Prabowo-Putin: 2 Panglima Perang Sedang Membicarakan untuk Kebaikan Rakyatnya dan Dunia

Presiden Prabowo berbicara di posisi kedua dalam sesi panel tersebut, sebagai tamu khusus atas undangan langsung dari Presiden Putin. Sesi itu dibuka dengan pidato oleh Presiden Rusia.

Dalam pidato pembukanya, Presiden Putin menekankan sejumlah isu penting yang perlu menjadi perhatian bersama. Ia juga menyoroti tema utama SPIEF 2025 yang mengusung “teknologi dan transformasi digital sebagai penggerak utama kepemimpinan di dunia modern.”

Selain itu, Presiden Putin membahas berbagai topik seperti dinamika demografi, produktivitas tenaga kerja, pengembangan sains dan pendidikan, sektor kesehatan, serta sistem perlindungan sosial.

“Kita perlu mengubah cara pandang mengenai lapangan kerja dan pola konsumsi. Kita harus menciptakan kondisi yang menstimulasi aktivitas perekonomian bagi rakyat kita, termasuk anak-anak muda dan kelompok masyarakat lanjut usia agar mereka dapat memaksimalkan potensinya,” ujar Presiden Putin dalam pidatonya.

Baca Juga: Prabowo dan Presiden Putin Saksikan Pertukaran MoU Strategis, Tegaskan Arah Baru Kemitraan Indonesia–Rusia

Setelah pidato dari Presiden Rusia, Presiden Prabowo kemudian melanjutkan sesi sebagai pembicara berikutnya. Ia menjadi salah satu tokoh utama dalam diskusi panel tersebut. Pidato-pidato selanjutnya disampaikan oleh Pangeran Nasser, Wakil PM China Ding, dan terakhir oleh Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile.

SPIEF 2025 sendiri dihadiri oleh sekitar 20.000 delegasi dari 140 negara, dan dikenal luas sebagai forum ekonomi internasional yang setara dengan Forum Davos di Rusia.

Acara tahunan ini secara konsisten digelar dengan dukungan penuh dari Pemerintah Rusia.

Kehadiran Presiden Prabowo di SPIEF 2025 menjadi perhatian luas, sebab dalam waktu yang hampir bersamaan ia juga diundang menghadiri KTT G7 di Kanada.

Namun, Presiden Prabowo memilih untuk hadir di SPIEF 2025 dan melakukan kunjungan resmi ke Rusia, termasuk mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Putin.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menegaskan bahwa keputusan Presiden Prabowo untuk hadir di SPIEF dan mengunjungi St. Petersburg bukan disebabkan oleh keberpihakan terhadap blok tertentu. Hasan menyampaikan bahwa keputusan tersebut diambil berdasarkan urutan undangan yang telah diterima oleh Presiden.

x|close