Fasilitas Nuklir Diserang AS, Menlu Iran Konsultasi ke Putin

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Jun 2025, 06:10
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Rusia Vladimir Putin Presiden Rusia Vladimir Putin (President of Rusia)

Ntvnews.id, Moskow - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan bahwa dirinya akan terbang ke Moskow hari ini untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada keesokan harinya. Kunjungan ini dilakukan sebagai tanggapan atas serangan militer Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir Iran.

“Rusia adalah mitra dan sahabat strategis bagi Iran,” ujar Araghchi dalam konferensi pers di Istanbul, seperti dikutip dari Aljazeera, Senin, 23 Juni 2025.

Ia menambahkan bahwa kedua negara secara rutin menjalin koordinasi dan berkonsultasi terkait berbagai isu penting. Araghchi juga menekankan bahwa Rusia merupakan salah satu negara yang menandatangani perjanjian nuklir JCPOA.

Baca Juga: Dasco Unggah Pertemuan Prabowo-Putin: 2 Panglima Perang Sedang Membicarakan untuk Kebaikan Rakyatnya dan Dunia

“Saya akan melakukan konsultasi mendalam dengan Presiden Rusia besok, dan kami akan terus memperkuat kerja sama kami,” ujarnya.

Saat diminta tanggapan terkait kemungkinan peran Turki sebagai mediator dalam meredakan ketegangan, Araghchi mengungkapkan bahwa dirinya telah mengadakan “pembicaraan yang sangat konstruktif” dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

“Saya juga telah berdiskusi dengan para diplomat dari berbagai negara di kawasan. Beberapa di antaranya, seperti Turki, menyatakan kesediaan untuk menjadi penengah demi menghentikan serangan dari Israel,” katanya kepada wartawan.

Araghchi menyampaikan optimismenya bahwa ia akan segera memulai upaya-upaya diplomatik untuk mencegah eskalasi agresi yang dilakukan Amerika Serikat.

Baca Juga: Bertemu Presiden Putin, Prabowo Bawa Indonesia ke Pentas Dunia

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump dalam pidato malamnya kepada rakyat Amerika setelah serangan ke tiga fasilitas nuklir Iran, memperingatkan bahwa lebih banyak serangan akan dilakukan jika Iran tidak menunjukkan sikap damai.

“Kita akan melihat perdamaian atau bencana yang jauh lebih besar bagi Iran dibandingkan apa yang telah terjadi dalam delapan hari terakhir. Perlu diingat, masih banyak target lainnya,” tegas Trump dalam pidato yang dikutip dari AFP, Minggu, 22 Juni 2025.

“Jika tidak ada perdamaian, maka serangan lanjutan akan dilakukan dengan ketepatan, kecepatan, dan kemampuan tinggi,” tambahnya.

x|close