Ntvnews.id, Washington DC - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tengah bersiap menghadapi potensi serangan balasan dari Iran, menurut laporan NBC yang mengutip dua pejabat pertahanan dan satu pejabat senior Gedung Putih.
Sebelumnya, pada Sabtu, 21 Juni 2025 malam, Amerika Serikat melancarkan serangan ke tiga lokasi fasilitas nuklir Iran yang berada di Natanz, Fordow, dan Isfahan.
Trump menyatakan bahwa serangan itu bertujuan untuk melemahkan kemampuan nuklir Iran dan mendorong negara tersebut agar mau "mengakhiri perang". Ia juga memperingatkan bahwa jika Iran menolak, maka mereka akan menghadapi konsekuensi yang lebih berat.
Baca Juga: Usai Serang 3 Situs Nuklir Iran, Trump Berbicara dengan Netanyahu
Dilansir dari NBC, Senin, 23 Juni 2025, meyebut bahwa otoritas AS kini dalam kondisi siaga, mengantisipasi kemungkinan adanya aksi balasan dari Iran, terutama dalam rentang waktu 48 jam setelah serangan diluncurkan.
Meski demikian, para pejabat AS belum dapat memastikan apakah balasan Iran nantinya akan menyasar kepentingan dalam negeri Amerika atau target di luar negeri.
Baca Juga: Iran Mulai Siapkan Serangan Balasan!
Sementara itu, mengutip laporan Wall Street Journal, pemerintahan Trump telah memberi tahu Iran bahwa serangan terhadap fasilitas nuklir tersebut bersifat tunggal dan tidak dimaksudkan sebagai awal dari "perang penggulingan rezim".
Sumber pejabat AS juga menyebut bahwa Trump sempat mempertimbangkan opsi serangan langsung ke wilayah Iran, sebuah sikap yang sudah ia tunjukkan secara terbuka sejak hari Selasa sebelumnya.