Bom Bunuh Diri Meledak di Gereja Saint Mar Elias Damaskus, 20 Orang Tewas Mengenaskan

Ntvnews.id, Jakarta - Serangan bom bunuh diri mengguncang Gereja Saint Mar Elias di distrik Dweila’a, Damaskus, pada Minggu malam, 22 Juni 2025. Sedikitnya 20 orang tewas dan lebih dari 50 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan yang dilakukan oleh seorang pelaku yang diyakini anggota kelompok teroris ISIS.

Insiden tragis ini disebut sebagai salah satu serangan paling mematikan di ibu kota Suriah sejak jatuhnya pemerintahan Presiden Bashar al-Assad pada akhir 2024. Ledakan terjadi saat jemaat sedang melangsungkan ibadah malam.

Menurut pernyataan resmi dari Kementerian Dalam Negeri Suriah, pelaku memasuki gereja sambil melepaskan tembakan ke arah para jemaat sebelum akhirnya meledakkan rompi peledaknya di tengah kerumunan.

Petugas darurat segera dikerahkan ke lokasi dan mengevakuasi para korban ke sejumlah rumah sakit terdekat. Kementerian Kesehatan Suriah mengonfirmasi jumlah korban tewas mencapai 20 orang, sementara 52 lainnya tengah menjalani perawatan intensif.

Menteri Informasi Suriah, Hamza Al-Mustafa, mengecam serangan tersebut dan menyebutnya sebagai aksi terorisme yang tidak berperikemanusiaan. Pernyataan tersebut diunggah di platform X (dulu Twitter).

"Kejahatan ini bertentangan dengan nilai-nilai kewarganegaraan yang setara yang kita semua anut," demikian keterangan Hamza Al-Mustafa via Al Bawaba.

Ia juga menyampaikan duka mendalam kepada keluarga para korban serta menegaskan bahwa pemerintah Suriah tidak akan tinggal diam dalam menghadapi ancaman terorisme. “Kami akan terus berupaya menyingkirkan kelompok teroris,” tambahnya.

Pasca jatuhnya rezim Assad, pemerintahan baru di Suriah gencar meluncurkan operasi militer untuk membersihkan wilayah-wilayah yang masih menjadi basis pergerakan ISIS, termasuk di provinsi Aleppo yang dalam beberapa pekan terakhir dilaporkan mengalami peningkatan konflik bersenjata.

Serangan di gereja Saint Mar Elias ini menjadi pengingat bahwa ancaman keamanan domestik masih membayangi transisi politik di Suriah. Pemerintah kini tengah memperketat pengamanan di sejumlah rumah ibadah dan fasilitas publik untuk mencegah serangan susulan.