Iran Ancam Serang Pangkalan Militer AS di Timur Tengah Usai Serangan ke Fasilitas Nuklir

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Jun 2025, 13:21
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Rudal Sejjil Iran Rudal Sejjil Iran (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketegangan di kawasan Timur Tengah meningkat tajam setelah Iran menyatakan bahwa pangkalan militer Amerika Serikat di wilayah tersebut kini menjadi target sah untuk serangan balasan.

Ancaman ini muncul sebagai respons atas serangan udara besar-besaran yang diluncurkan oleh AS terhadap sejumlah fasilitas nuklir utama milik Iran. Hal ini disampaikan Ali Akbar Velayati selaku penasihat utama Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Ia menegaskan bahwa Iran tidak akan tinggal diam terhadap serangan tersebut. Ali juga menekankan bahwa semua negara yang mengizinkan wilayahnya digunakan oleh pasukan AS untuk menyerang Iran juga akan dianggap sebagai bagian dari konflik.

“Setiap negara di wilayah tersebut atau di tempat lain yang digunakan oleh pasukan Amerika untuk menyerang Iran akan dianggap sebagai target yang sah bagi angkatan bersenjata kami,” ujar Velayati, seperti disiarkan kantor berita resmi IRNA, Senin, 23 Juni 2025.

“Amerika telah menyerang jantung dunia Islam dan harus menunggu konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki,” imbuhnya.

Pernyataan keras ini disampaikan beberapa hari setelah Amerika Serikat menggempur tiga situs utama nuklir Iran, yakni fasilitas pengayaan uranium bawah tanah di Fordo, serta lokasi penting lainnya di Isfahan dan Natanz.

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa operasi itu dimaksudkan untuk menghentikan potensi ancaman nuklir dari Iran, seraya menyerukan agar Teheran menghentikan konflik.

Dari markas Pentagon, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengklaim bahwa operasi militer tersebut berhasil memukul mundur ambisi nuklir Iran.

“Program nuklir Iran telah hancur,” kata Hegseth dalam konferensi pers, sambil menegaskan bahwa operasi itu “tidak menargetkan pasukan Iran atau rakyat Iran.”

Jenderal Dan Caine, yang mendampingi Hegseth dalam konferensi pers itu, mengatakan bahwa penilaian awal menunjukkan kerusakan besar di lokasi sasaran, meskipun ia mengakui bahwa verifikasi secara menyeluruh masih berlangsung.

“Terlalu dini untuk menentukan tingkat kerusakan. Namun penilaian kerusakan pertempuran awal menunjukkan bahwa ketiga lokasi mengalami kerusakan dan kehancuran yang sangat parah,” ujar Caine.

Sementara itu, berbagai pihak di kawasan kini mengkhawatirkan potensi eskalasi lebih luas. Ancaman Iran terhadap pangkalan-pangkalan militer AS di Timur Tengah bisa membuka babak baru konflik bersenjata yang akan mengguncang stabilitas regional.

x|close