Lubang di Tembok Rel Jatinegara Masih Jadi Akses Prostitusi, Warga Minta Penutupan Total

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Jun 2025, 15:10
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Lubang di Tembok Rel Jatinegara Masih Jadi Akses Prostitusi, Warga Minta Penutupan Total Lubang di Tembok Rel Jatinegara Masih Jadi Akses Prostitusi, Warga Minta Penutupan Total (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Sejumlah warga di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, mengungkapkan kekhawatiran mereka atas keberadaan lubang kecil di tembok pembatas rel kereta yang kerap disalahgunakan untuk praktik prostitusi.

"Masih ada yang berbuat begitu, kaya prostitusi. Padahal temboknya sudah ditutup, tapi masih ada yang manjat atau bolongin tembok lagi," ujar Ahmad (39), seorang pedagang di sekitar Stasiun Jatinegara, Kamis, 26 Juni 2025.

Ahmad menyebut aktivitas prostitusi di sekitar rel memang berkurang sejak penutupan tembok dilakukan dan patroli rutin digelar oleh petugas pada malam hingga dini hari. Tembok tersebut kini telah diperkuat dengan lempengan besi untuk mencegah warga masuk ke jalur rel.

"Iya, masih ada, tapi memang tidak seperti dulu. Sekarang petugas sering patroli, dan sebagian tembok pembatas rel juga sudah ditutup," tambahnya.

Sebelumnya, tembok tersebut sempat dijebol oleh warga untuk digunakan sebagai jalur penyeberangan ilegal. Namun sejak PT Kereta Api Indonesia (KAI) menutup akses tersebut, aktivitas menyeberang secara sembarangan pun menurun drastis.

“Sekarang sudah jarang orang menyeberang, apalagi sering dijaga petugas keamanan stasiun. Sudah lama sih ditutup, saya lupa persisnya kapan," tutur Ahmad.

Hal senada disampaikan oleh Jaka (40), tukang ojek pangkalan di sekitar stasiun. Ia mengakui bahwa penutupan tembok cukup efektif menekan aktivitas yang menyimpang di kawasan tersebut.

"Ya, mereka ada aja akalnya, ada yang bolongin lagi, atau manjat, tapi tetap berkurang dibanding dulu semenjak tembok sudah ditutup," kata Jaka.

Ia pun berharap agar lubang-lubang kecil yang masih ada bisa segera ditutup sebelum makin melebar dan kembali disalahgunakan.

"Kalau bisa misalnya ada lubang sedikit langsung ditutup, biar tidak makin melebar. Kalau sudah besar, orang makin gampang masuknya lagi," ujarnya.

Pantauan di lapangan menunjukkan beberapa bekas lubang besar di tembok kini telah ditutup dengan besi, namun masih terdapat beberapa lubang kecil yang tampaknya dibuka secara perlahan oleh warga untuk melintasi rel.

Selain pemasangan penghalang, di sekitar lokasi juga sudah terpasang papan peringatan yang melarang akses ke jalur rel karena dinilai berbahaya bagi keselamatan.

(Sumber: Antara)

x|close