Ntvnews.id, Roma - Sebuah insiden tragis terjadi di perairan Italia ketika sebuah kapal migran tenggelam, menewaskan satu orang perempuan. Namun, penjaga pantai Italia berhasil menyelamatkan 87 orang lainnya yang berada di kapal tersebut.
Dilansir dari AFP, Rabu, 2 Juli 2025, kapal nelayan tersebut berangkat dari La Louza, Tunisia, dan tenggelam saat malam hari di perairan sekitar 45 mil atau sekitar 72 kilometer dari Pulau Lampedusa, Italia.
Nelayan asal Tunisia yang berada di sekitar lokasi kejadian segera memberi tahu otoritas Italia. Mereka memperkirakan bahwa masih ada sekitar lima hingga enam orang migran yang belum ditemukan.
“Para migran yang berhasil diselamatkan semuanya berasal dari wilayah sub-Sahara Afrika. Mereka kemudian dibawa ke pusat penerimaan di Lampedusa untuk mendapatkan perawatan,” ungkap Palang Merah Italia yang mengelola pusat tersebut.
Baca Juga: Pemancing yang Tenggelam di Danau Philip Morris Akhirnya Ditemukan Tim SAR
Palang Merah Italia juga menginformasikan bahwa tim penjaga pantai telah menemukan jenazah seorang perempuan yang menjadi korban tenggelamnya kapal.
Hingga tanggal 30 Juni 2025, data dari Kementerian Dalam Negeri Italia mencatat bahwa sebanyak 29.903 migran telah tiba di wilayah pesisir negara itu, termasuk 5.146 anak-anak di bawah umur tanpa pendamping. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, namun masih lebih rendah dari paruh pertama tahun 2023, yang mencatat 65.519 kedatangan migran.
Mayoritas migran yang tiba di Italia dari kawasan Afrika Utara menggunakan jalur Mediterania tengah, yang dikenal sebagai salah satu rute migrasi paling berbahaya di dunia. Organisasi Internasional untuk Migrasi mencatat bahwa pada tahun lalu, sebanyak 2.452 orang meninggal saat mencoba menyeberangi Laut Mediterania demi mencapai daratan Eropa.
Pada tahun 2023, jumlah kematian migran yang tercatat di kawasan Mediterania diperkirakan mencapai 3.155 jiwa, meningkat tajam dibandingkan titik terendah pada tahun 2020 yang tercatat sebanyak 1.450 kematian.