Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Kota Bandung sedang mengkaji wacana pembongkaran Teras Cihampelas, sebuah kawasan wisata belanja yang sempat ramai sampai menjadi ikon kota Bandung. Namun, saat ini kondisi Teras Cihampelas sepi dan terbengkalai.
Oleh karena itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) mengusulkan untuk segera melakukan pembongkaran Teras Cihampelas tersebut karena area tersebut dinilai tidak lagi difungsikan secara optimal.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan bahwa usulan itu saat ini sedang dalam proses evaluasi. Meskipun belum ada keputusan final, pembongkaran disebut menjadi opsi paling memungkinkan dibandingkan dengan pelepasan aset atau disewakan ke pihak ketiga.
“Dijual mah enggak mungkin. Disewakan enggak mungkin. Nah kemungkinan itu (dibongkar). Tapi ini baru usul dari Pak Gubernur,” kata Farhan kepada wartawan di Bandung, Kamis, 17 Juni 2025.
Menurut Farhan, pelepasan atau pengubahan status aset milik daerah bukan perkara sederhana karena harus melalui berbagai prosedur administrasi dan pertimbangan politis. Karena itu, Pemerintah Kota Bandung akan segera berkoordinasi dengan DPRD Kota Bandung serta Badan Keuangan Aset Daerah (BKAD) guna menelaah lebih lanjut usulan dari Gubernur Jabar.
Farhan juga menyinggung aspek tata ruang sebagai alasan utama di balik munculnya usulan tersebut. Ia menilai keberadaan Teras Cihampelas saat ini sudah tidak sejalan dengan perencanaan kawasan dan justru mengganggu nilai historis dari wilayah Cihampelas itu sendiri.
“Masalah tata ruang ini cukup serius. Teras Cihampelas memang sempat jadi daya tarik, tapi sekarang konteksnya berbeda. Kita harus menyesuaikan dengan kebutuhan kota dan nilai sejarah yang ada,” ujarnya.
Teras Cihampelas dibangun pada masa kepemimpinan Wali Kota Ridwan Kamil sebagai bagian dari program revitalisasi kawasan pedestrian. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, keberadaannya dinilai tak lagi maksimal dari sisi fungsi maupun ekonomi.