A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Jokowi: Betapa Sangat Beratnya Menjadi Penyelenggara Event di Indonesia - Ntvnews.id

Jokowi: Betapa Sangat Beratnya Menjadi Penyelenggara Event di Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Jun 2024, 15:43
Adiansyah
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Presiden Jokowi di welcoming dinner World Water Forum (WWF) 2024 di Bali. (YouTube) Presiden Jokowi di welcoming dinner World Water Forum (WWF) 2024 di Bali. (YouTube)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara soal beratnya menyelenggarakan event di Indonesia.

Hal tersebut terkait rumitnya membuat perizinan. Ia lantas memberikan contoh soal konser Coldplay yang hanya digelar satu hari di Indonesia, padahal Singapura bisa enam hari karena perizinan di Indonesia ruwet.

Jokowi sempat mengaku lemas saat mengetahui penyelenggaraan ajang balap MotoGP Mandalika perlu mengurus sebanyak 13 perizinan.

Presiden Jokowi dalam Peresmian Digitalisasi Layanan Penyelenggaraan Event (YouTube Sekretariat Presiden) Presiden Jokowi dalam Peresmian Digitalisasi Layanan Penyelenggaraan Event (YouTube Sekretariat Presiden)

Dikatakan olehnya, dalam penyelenggaraan MotoGP Mandalika memerlukan perizinan, antara lain, mulai dari surat persetujuan desa, surat rekomendasi Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB dan IMI Pusat, surat rekomendasi dari polsek, polres, Polda NTB, hingga Mabes Polri.

Baca Juga: Gagal Datangkan Taylor Swift, Jokowi Sebut Perizinan Konser di Indonesia Ruwet

Penyelenggaraan itu juga memerlukan surat dukungan dari RSUD NTB, dinas kebakaran, surat pemberitahuan kepada Bea Cukai karena mendatangkan barang-barang dari luar.

Lalu surat pemberitahuan ke Kawasan Ekonomi Khusus NTB, hingga surat pemberitahuan kepada Indonesia National Single Window (INSW).

Halaman
x|close