Debit Air Kali Bekasi Naik Signifikan hingga Sentuh Jembatan, Warga Diminta Waspada Banjir

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Jul 2025, 09:25
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Kali Bekasi Meluap Kali Bekasi Meluap (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Debit air Kali Bekasi meningkat selama hujan deras yang terjadi pada Senin, 7 Juli 2025 malam sampai Selasa, 8 Juli 2025 pagi. Hal ini membuat panik penduduk yang bermukim di bantaran Kali Bekasi karena sangat berpotensi kebanjiran.

Sebab, jika tinggi muka air mencapai 550 centimeter di titik pertemuan Cikeas-Cileungsi, maka rumah-rumah warga berpotensi kebanjiran. Warga pun ramai-ramai membuat video kenaikan muka air Kali Bekasi tersebut karena sangat membahayakan.

Dari video yang beredar di media sosial, debit air Kali Bekasi naik signifikan dan bahkan sampai menyentuh jembatan setelah menerima kiriman dari Cileungsi. Seperti di Jembatan Teluk Buyung, ketinggian air sudah menyentuh jembatan yang tentu saja sangat berbahaya.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers daring pada Senin, 7 Juli 2025, menyampaikan bahwa sejumlah wilayah di Indonesia bagian barat hingga timur berpotensi mengalami hujan sangat lebat.

“Karena hujannya bisa sampai sangat lebat. Yaitu perlu siaga di berbagai wilayah, terutama di Pulau Jawa bagian Barat dan Tengah, termasuk Jago De Tabek, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan wilayah sekitarnya. Nusa Tenggara Barat, termasuk Mataram, Maluku bagian Tengah, Apua bagian Tengah, dan Utara,” ujar Dwikorita.

Lebih lanjut, Dwikorita menguraikan bahwa terdapat sejumlah faktor utama yang menyebabkan peningkatan potensi hujan di masa kemarau ini. Fenomena atmosfer global seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), serta gelombang ekuator seperti Kelvin dan Rossby, saat ini terpantau aktif dan berkontribusi terhadap pembentukan awan-awan hujan.

Di samping itu, lemahnya monsun Australia juga menjadi faktor pendukung meningkatnya kelembapan udara, khususnya di wilayah selatan Indonesia.

“BMKG menghitung kebutuhan masyarakat untuk tetap waspada, bahkan ini mungkin sudah mulai siaga ini harusnya, terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang. Mohon waspadai risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, banjir bandang, serta gangguan transportasi,” ujar Dwikorita.

x|close