571 Ribu Rekening Penerima Bansos Main Judol, Duitnya Hampir Rp 1 Triliun

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Jul 2025, 14:39
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi judi online. (Antara) Ilustrasi judi online. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mendapati lebih dari 500 ribu orang penerima bantuan sosial bermain judi online (judol). Laporan itu berasal dari data NIK bansos dan NIK pemain judol per 2024.

Dari data yang didapatkan, ada 28,4 juta NIK dengan 9,7 juta NIK merupakan data pemain judol tahun 2024. Hasilnya ditemukan 571.410 kesamaan NIK atau 2% dari penerima bansos tahun lalu.

"Artinya ada sekitar 2% orang dari penerima bansos yang juga sebagai pemain judol tahun 2024," kata data PPATK, Senin, 7 Juli 2025.

Deposit permainan judol yang dilakukan 571.410 orang itu mencapai Rp957 miliar selama tahun 2024. Transaksinya tercatat sebanyak 7,5 juta kali.

Total deposit judol dari 571.410 orang penerima bansos pada tahun 2024 sebesar Rp957 miliar dalam 7,5 juta kali transaksi

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul lantas angkat bicara mengenai temuan itu. Menurut dia, akan ada edukasi dan evaluasi bagi penerima bansos yang melakukan aktivitas judi online.

"Saya setuju untuk melakukan evaluasi dan melakukan perombakan kebijakan yang baik agar ke depan penyaluran bansos lebih pruden, lebih hati-hati dan patuh terhadap aturan yang ada," ujar Gus Ipul.

Kementerian Sosial (Kemensos) bersama dengan PPATK, sebelumnya melakukan pengecekan rekening pada penerima bansos selama lebih dari 10 tahun bahkan 15 tahun. Ini dalam rangka untuk menindaklajuti arahan Presiden Prabowo Subianto agar bansos bisa tepat sasaran.

Usai mendapatkan izin dari Presiden, Kemensos menyerahkan nomor-nomor rekening pada PPATK. Hasilnya ada jutaan rekening bansos tidak tepat sasaran, termasuk ratusan ribu penerima merupakan pemain judol.

"Atas dasar pelaporan informasi dari Kementerian Sosial, itu kita menemukan jutaan rekening bansos yang tidak tepat sasaran dan lebih dari ratusan ribu penerima bansos terkait judi online," kata Ketua Tim Humas PPATK M. Natsir.

x|close